JAKARTA, KOMPAS.com - Karakter masyarakat Indonesia sering kali tecermin dari kondisi lalu lintas di jalanan.
Tidak jarang terlihat situasi yang semrawut, mulai dari pengendara yang melawan arus, parkir sembarangan, hingga aksi kebut-kebutan.
Menurut Rio Octaviano, Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA) Indonesia, kualitas pengguna jalan di Indonesia masih perlu banyak perbaikan dan pengembangan.
Baca juga: Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah
"Kualitas manusia bisa dikembangkan, tapi usahanya akan sangat banyak, lintas stakeholder," kata Rio kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2024).
Rio menekankan bahwa political will dari pemerintah sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pengguna jalan.
Baca juga: Masih Ada Pemutihan Pajak Jakarta sampai 31 Desember 2024
Sayangnya, menurut Rio, hal ini belum menjadi prioritas dalam pemerintahan saat ini.
"Kami sudah minta ke presiden untuk dapat audiensi, terkait upaya mengubah kualitas pengguna jalan. Hal seperti ini pemerintah masih belum sadar, padahal etalase negara itu ada di lalu lintas. Makin buruk, maka itu kualitas pemerintahan," kata Rio.
Lebih lanjut, Rio menilai bahwa peningkatan kualitas pengguna jalan harus dibangun melalui ekosistem yang mendukung.
Namun, kondisi saat ini di Indonesia masih jauh dari ideal.
"Orang Indonesia kenapa tidak acuh? Karena memang mereka hidup dan dibesarkan di ekosistem yang tidak peduli dengan pengguna jalan," kata Rio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.