JAKARTA, KOMPAS.com – Ban adalah komponen yang sangat krusial dalam balapan mobil karena ban merupakan satu-satunya bagian yang bersentuhan langsung dengan aspal.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah tim balap menggunakan nitrogen untuk mengisi ban, mengingat nitrogen disebut-sebut lebih baik daripada udara biasa.
Baca juga: Tune Up Mobil Boleh Rutin Dilakukan, Gurah Mesin Jangan
Alfons Abikaryono, Customer Engineering Support B2C 4W & 2W Michelin, menjelaskan bahwa tidak semua tim menggunakan nitrogen. Sebagai contoh, dalam balapan Porsche Sprint Challenge Indonesia, mayoritas tim justru mengisi ban dengan udara biasa yang sudah dikeringkan.
"Untuk di sini kami menggunakan udara yang dikeringkan. Udaranya sama yaitu dari kompresor tapi masuk ke alat tambahan untuk mengeringkan udaranya," kata Alfons di Sirkuit Mandalika, Sabtu (7/12/2024).
"(Tujuan) udara dikeringkan untuk menghindari uap air di dalam ban, di mana uap air itu bisa saja mengakibatkan tekanan udara di ban berlebihan," katanya.
Alfons menjelaskan bahwa alat pengering udara tersebut pada dasarnya bekerja seperti AC, yaitu menarik kelembapan dari udara yang berasal dari kompresor.
Baca juga: Cerita Pria Naik Holden Lawas dari Madura ke Jakarta
Meski demikian, Alfons juga mengakui bahwa ada tim yang memilih untuk menggunakan nitrogen. Namun, pada dasarnya udara biasa yang telah dikeringkan sudah cukup baik untuk digunakan dalam balapan.
"Ya nitrogen juga pilihan dari beberapa tim, tapi prinsipnya udara biasa mayoritas juga sudah nitrogen yaitu 78 persen nitrogen," katanya.
"Jadi secara komposisi biasa juga sudah baik, hanya beberapa teman mau lebih yakin menggunakan nitrogen," ujar Alfons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.