Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Berharap Ada Insentif Otomotif dari Pemerintahan Baru

Kompas.com - 25/10/2024, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat terus mendukung iklim industri otomotif di Indonesia.

Chief Marketing Officer Hyundai Motors Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin, tidak merinci jenis dukungan yang dimaksud, tetapi menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat penting bagi para pelaku industri.

Baca juga: Cara Komunitas IMI Dorong Keselamatan Berkendara di Indonesia

"Untuk pemerintahan baru kami ingin selalu memberikan dukungan pada industri otomotif dengan kebijakan yang positif. Kemudian tentu kalau ada mungkin kelonggaran atau insentif buat industri otomotif itu pasti akan bisa membantu kami," ujar Budi di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Mobil listrik Hyundai IONIQ 5 N di GIIAS 2024. Dok. KOMPAS.com/RULY KURNIAWAN Mobil listrik Hyundai IONIQ 5 N di GIIAS 2024.

Budi menambahkan bahwa dukungan pemerintah sebaiknya mencakup semua segmen kendaraan.

"Tidak melulu hybrid. Tapi saya rasa untuk semua segmen. Saya rasa pemerintah lebih punya hitungan. Tapi saya harap apapun kebijakan pemerintah bisa pro pada industri ya," ujarnya.

Baca juga: Alasan Subaru 2 Kali Meluncurkan BRZ di Tahun Ini

Saat ini, terdapat sejumlah insentif untuk mobil listrik, mulai dari pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga insentif fiskal.

Hyundai Santa FeKOMPAS.com/Adityo Hyundai Santa Fe

Pemerintah juga mendorong kepemilikan mobil listrik melalui pengurangan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan pembebasan dari aturan ganjil-genap (gage).

Baca juga: Daihatsu Berangkatkan Konsumen Umroh ke Tanah Suci

Mengenai penjualan mobil baru sepanjang 2024, diperkirakan secara nasional hanya akan mencapai 850.000 unit.

Angka yang jauh lebih rendah dibandingkan penjualan pada 2023 yang mencapai 1 juta unit. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri otomotif di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau