JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat terus mendukung iklim industri otomotif di Indonesia.
Chief Marketing Officer Hyundai Motors Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin, tidak merinci jenis dukungan yang dimaksud, tetapi menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat penting bagi para pelaku industri.
"Untuk pemerintahan baru kami ingin selalu memberikan dukungan pada industri otomotif dengan kebijakan yang positif. Kemudian tentu kalau ada mungkin kelonggaran atau insentif buat industri otomotif itu pasti akan bisa membantu kami," ujar Budi di Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Budi menambahkan bahwa dukungan pemerintah sebaiknya mencakup semua segmen kendaraan.
"Tidak melulu hybrid. Tapi saya rasa untuk semua segmen. Saya rasa pemerintah lebih punya hitungan. Tapi saya harap apapun kebijakan pemerintah bisa pro pada industri ya," ujarnya.
Saat ini, terdapat sejumlah insentif untuk mobil listrik, mulai dari pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga insentif fiskal.
Pemerintah juga mendorong kepemilikan mobil listrik melalui pengurangan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan pembebasan dari aturan ganjil-genap (gage).
Mengenai penjualan mobil baru sepanjang 2024, diperkirakan secara nasional hanya akan mencapai 850.000 unit.
Angka yang jauh lebih rendah dibandingkan penjualan pada 2023 yang mencapai 1 juta unit. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri otomotif di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/25/110200315/hyundai-berharap-ada-insentif-otomotif-dari-pemerintahan-baru