Bisa dibilang, hasil tes performa ini cukup baik meski masih jauh di bawah klaim pabrikan, yang menyebut akselerasi dari 0-50 Km dapat ditempuh dalam 4,1 detik.
Artinya dengan hitungan kasar kalau 0-50 kpj sebesar 4,1 detik maka 0-100 Kpj bisa di bawah 10 detik. Meski perlu dipahami cara kerja mobil berjalan tidak semudah hitungan tersebut.
Konsumsi daya
Konsumsi daya jadi salah satu fokus utama di mobil listrik. Sebab seperti diketahui bahwa mobil listrik perlu dicas, dan butuh waktu.
Baca juga: Persaingan Memanas, Martin Sebut Bagnaia Tidak Lebih Baik Darinya
Tes konsumsi daya ini dilakukan oleh satu orang pengemudi dengan berat 80 kg. Caranya ialah dengan mengendarai mobil sejauh 60 km dan mencatat besaran konsumsi daya di layar MID.
Cara berkendara dibuat senormal mungkin, tidak mencari konsumsi daya paling irit. Pedal gas ditekan jika memang perlu akselerasi yang cepat.
Mode berkendara dipilih dalam posisi mode standar. Waktu tempuhnya bervariasi dari pagi sampai malam hari, menembus macet dan jalan lengang di jalan tol.
Baca juga: Persaingan Memanas, Martin Sebut Bagnaia Tidak Lebih Baik Darinya
Saat tes dilakukan posisi baterai yaitu 50 persen, kemudian menempuh jarak 60 km dan sisa pada 38 persen. Hasilnya didapat ialah 12,6 kWh per kilometer dengan sisa jarak tempuh 152 km.
Biaya kepemilikan
Salah satu keunggulan mobil listrik ialah biaya pemakaian yang diklaim murah. Selain itu mobil listrik dapat sejumlah insentif atau subsidi pajak dari pemerintah.
Patokan yang dipakai ialah 75.000 Km atau setara pemakaian selama lima tahun. Neta V-II mengusung baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 36,1 kWh dengan jarak tempuh mencapai 401 km.
Jika memakai hitungan sederhana di atas kertas maka jarak pemakaian lima tahun yaitu 75.000 Km dibagi jarak tempuh mobil yaitu 401 Km, hasilnya dalam lima tahun mobil butuh setidaknya 187 kali ngecas atau isi daya.
Baca juga: Diskon Hatchback Agustus 2024, Suzuki Baleno Tembus Rp 32 Juta
Biaya satu kali isi daya penuh di SPKLU milik PLN yaitu 36,1 kWh dikali Rp 2.466 per kWH maka didapat jumlah Rp 89.022.
Hasilnya untuk Neta V-II estimasi untuk biaya isi daya baterai dari kosong sampai penuh selama lima tahun mencapai Rp 16.644.114.
Kemudian soal pajak, pajak tahunan Neta V-II yaitu Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yaitu Rp 143.000. Adapun lainnya seperti PKB dan BBNKB Rp 0 karena Neta V-II merupakan mobil listrik.
Artinya dalam lima tahun biaya pajak Neta V-II setara Rp 715.000.
Selanjutnya biaya servis. Neta belum mengungkap biaya servis Neta V-II, untuk itu Kompas.com mencoba memakai modulasi milik Neta V dengan anggapan tidak ada perbedaan antara Neta V dan Neta V-II.
Baca juga: Harley-Davidson Seri Touring yang Paling Diminati Orang Indonesia
Neta V mendapatkan gratis biaya suku cadang dan jasa servis sampai 50.000 Km awal. Setelah 60.000 Km konsumen baru mulai dibebankan biaya spare parts dan jasa servis berkala dengan total Rp 611.000. Kemudian pada servis berkala 70.000 Km biayanya sebesar Rp 442.515. Sehingga totalnya jadi Rp 1.053.515.
Maka total biaya kepemilikan Neta V-II selama lima tahun yaitu Rp 18.412.629. Jika dibagi per tahun menjadi Rp 3.682.525. Jika dirinci lagi per bulan sebesar Rp 306.877 dan per hari yaitu Rp 10.299.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.