Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Dilarang Mengecas Power Bank di Kabin Bus?

Kompas.com - 20/04/2025, 07:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sebagian besar awak bus melarang penumpang mengecas power bank lewat colokan USB yang tersedia di dalam kabin. Colokan tersebut hanya diperbolehkan untuk mengecas ponsel.

Seperti yang diketahui, banyak perusahaan otobus (PO) menyediakan fasilitas kepada penumpang cukup lengkap seperti layar hiburan, termasuk colokan USB untuk mengecas ponsel.

Fasilitas tersebut bisa dinikmati oleh setiap penumpang, artinya tersedia di setiap kursi. Bila jumlah kursi 20 sampai 40 maka bisa terbayang ada rangkaian kelistrikan cukup kompleks di balik kemewahan interior kabin bus tersebut.

Baca juga: Bus Sinar Jaya Terbakar di Tol Cipali, Diduga Karena Arus Pendek


Sumarno, Teknisi Hino Demak mengatakan, larangan mengecas power bank di dalam kabin bus diberlakukan karena alasan keamanan.

“Bukan berarti sekali mengecas power bank langsung terjadi kebakaran, larangan tersebut merupakan langkah antisipasi demi mencegah terjadinya risiko kebakaran,” ucap Marno kepada Kompas.com, belum lama ini.

Marno mengatakan, semakin sedikit perangkat yang dicas melalui colokan USB di dalam kabin bus secara bersamaan, maka beban kelistrikan semakin kecil dan menjauhkan dari risiko kebakaran.

Baca juga: AirAsia Perketat Aturan Power Bank, Ini Ketentuan yang Wajib Diketahui

Bus terbakar di tol Wiyoto-Wiyono pada Rabu (12/6/2024)Dok. Sudin Damkar Jakarta Timur Bus terbakar di tol Wiyoto-Wiyono pada Rabu (12/6/2024)

“Beban kelistrikan menjadi lebih ringan, selain itu memang kebanyakan desain colokan USB di kabin bus disediakan untuk ponsel, sehingga belum tentu mampu menahan beban lebih besar,” ucap Marno.

Menurut Marno, kabel pada setiap rangkaian listrik akan mengalami overheating bila menerima beban berlebihan. Seperti ketika terjadi korsleting, arus listrik yang mengalir berlebihan, panas dan akhirnya terbakar.

Selain beban listrik, Marno mengatakan, tidak semua produk power bank yang beredar di pasaran memiliki pengaman. Sehingga, bila kualitasnya jelek bisa membahayakan penumpang di dalam kabin bus.

Baca juga: Tips Aman Pilih Power Bank agar Gadget Tidak Mudah Rusak

“Kebakaran di dalam kabin bus akan cepat menyebar, selain ruang tertutup, bahan interior kabin kebanyakan mudah terbakar seperti viber, karet, busa, bludru dan sebagainya,” ucap Marno.

Power bank, menurut Marno juga merupakan perangkat elektronik yang bisa meledak ketika terjadi overcharging seperti baterai dan aki.

Ajiz, Sopir bus Unicorn Indorent mengatakan, desain colokan USB pada kabin bus terbilang sederhana, sehingga bila tidak dalam kondisi darurat sebaiknya dihindari, terlebih lagi untuk mengecas power bank.

Baca juga: 5 Fasilitas di Stasiun Gambir, Ada Penyewaan Power Bank hingga Kursi Pijat

“Mengecas ponsel atau power bank lewat colokan USB tidak bisa memutus arus listrik secara otomatis ketika baterai sudah penuh, sehingga rawan terjadi overcharging, risikonya panas dan terbakar,” ucap Ajiz kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Ajiz, charger dengan adaptor atau bagian kepala, lebih aman karena memiliki desain khusus. Sementara pada kabin bus hanya tersedia colokan USB, sehingga kemampuannya terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau