Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Tertekan, Laba Astra International Turun 4 Persen

Kompas.com - 14/08/2024, 15:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) mencatat adanya penurunan laba bersih di sektor otomotif hingga tiga persen sepanjang semester I/2024 menjadi Rp 5,6 triliun.

Kondisi ini sejalan dengan turunnya penjualan mobil nasional 19 persen menjadi 408.000 unit periode Januari-Juni 2024 (dikutip dari data Gaikindo).

Sehingga membuat penjualan mobil dari Astra Group yang meliputi Toyota, Lexus, Daihatsu, BMW, Isuzu, Peugeot, dan UD Truck juga mengalami kontraksi hingga 17 persen menjadi 232.000 unit.

Baca juga: Mobil Listrik Terlaris Juli 2024, BYD Geser Wuling dan Hyundai

Booth Toyota di IIMS 2024TAM Booth Toyota di IIMS 2024

"Kinerja Grup pada semester pertama tahun ini turun dibandingkan periode sama sebelumnya, merefleksikan penurunan kinerja bisnis alat berat dan pertambangan," kata Presiden Direktur ASII Djoni Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulisnya.

Meski demikian, pangsa pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih dari Astra Group masih berhasil naik dari sebelumnya 55 persen jadi 57 persen.

Selain itu, tekanan juga datang dari sektor roda dua yang turun 4 persen pada periode sama tahun lalu. Namun, market share dari PT Astra Honda Motor masih sebesar 77 persen dari total pasar sepeda motor 3,2 juta unit.

Sedangkan bisnis komponen otomotif grup dengan total kepemilikan 80 persen dari PT Astra Otoparts mengalami peningkatan 26 persen jadi Rp 1 triliun dalam periode sama.

"Ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari ekspor yang mengimbangi penurunan penjualan dari segmen pabrikan (OEM) domestik," ujar Djony.

Sementara bisnis mobil bekas Grup, OLXmobbi, mencatat penjualan 12.000 unit mobil bekas melalui platformnya, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Trayek Baru DAMRI, Bintaro ke Bandara Soekarno-Hatta Cuma Rp 50.000

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Adapun pendapatan pada sektor otomotif ASII, berkontribusi 34,8 persen terhadap total laba bersih perusahaan, selain dari jasa keuangan, agri bisnis, infrastruktur dan legostik, teknologi informasi, properti, serta alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.

Sehingga total laba bersih perusahaan mencapai Rp 16.673 triliun (turun 4 persen dari Rp 17,319 triliun) sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi GoTo dan Hermina.

"Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, dengan bisnis Grup yang terdiversifikasi, Grup memperkirakan kinerja untuk sisa tahun iniakan tetap resilien," kata Djoni.

"Grup tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan kemampuan kami untuk mempertahankan posisi terdepan pada berbagai portofolio bisnis kami," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau