Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Aktifkan Wiper Saat Kaca Mobil Kena Abu Vulkanik

Kompas.com - 14/11/2024, 09:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (4/11/2024), lontaran material letusan menimpa dan membakar permukiman warga sekitar.

Hal ini secara tidak langsung juga menimpa kendaraan warga, terutama mobil yang terpapar abu vulkanik letusan Gunung Lewotobi.

Abu yang menempel pada kendaraan, terutama pada bagian kaca mobil bisa menyebabkan kerusakan, apalagi jika langsung dibersihkan dengan wiper.

Baca juga: Warner Bros Jual Batmobile Seharga Rp 47,1 Miliar

CEO Makko Group (pemegang beberapa merek perawatan kendaraan), Christopher Sebastian mengatakan, jika ingin membersihkan kaca maka jangan langsung menyalakan wiper.

Karet wiper wajib dijaga kualitasnyaKompas.com/Dicky Aditya Wijaya Karet wiper wajib dijaga kualitasnya

Jika ingin menyalakan wiper, pastikan kaca sudah benar-benar bersih dari abu. Sebab, jika tidak bisa berdampak buruk pada kaca mobil.

Apalagi kandungan pada ada di debu vulkanik berbeda dari debu sisa pembakaran kayu. Di dalamnya ada material yang bisa merusak bagian kaca.

“Untuk pemilik kendaraan yang terkena hujan abu vulkanik, tidak disarankan langsung membersihkan dengan wiper. Sebab bisa menimbulkan goresan halus di kaca,” kata Christopher kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dia menyarankan, permukaan kaca bisa bersihkan dengan air mengalir terlebih dahulu, ini untuk melunturkan abu yang menempel.

Baca juga: Komunitas Harley-Davidson di Jakarta Gelar Rider Training, Tingkatkan Keselamatan


“Material debu vulkanik berbeda dengan debu biasa. Ia punya bahan seperti serat kaca, serta pasir dengan bentuk yang tajam. Perhatian tidak hanya pada kaca depan tapi juga belakang yang punya fitur wiper juga perlu dibersihkan terlebih dulu. Soalnya kadang terlupa,” ujarnya.

Namun, jika terlanjur melakukannya maka bisa mengganti kaca atau sekedar melakukan perbaikan. Sebab, kaca yang tergores membuat visibilitas jadi tidak terlalu jelas.

“Tentu dengan kondisi goresan tidak terlalu dalam. Saat ini sudah ada teknologi dengan pemolesan khusus untuk menghilangkan goresan di kaca,” ucap Christopher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau