Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Belum Beri Insentif buat Mobil Hybrid

Kompas.com - 25/07/2024, 18:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Insentif merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif.

Salah satu kebijakan pemerintah di lingkup industri otomotif ialah insentif atau subsidi mobil listrik battery electric vehicle (BEV), di mana pemerintah memberikan keringanan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Dari 11 persen konsumen mobil listrik hanya perlu membayar PPnBM sebesar 1 persen, adapun 10 persen ditanggung oleh pemerintah. 

Baca juga: Toyota Pamerkan Sistem Infotainment Baru, Bisa Cek Kondisi Lalu Lintas

Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Bidang Perekonomian, Ekko Harjanto, mengatakan, keberpihakan pemerintah saat ini masih pada mobil listrik.

“Keberpihakan kebijakan pemerintah saat ini masih di BEV. Sementara hybrid juga berperan mengurangi emisi karbon. Nah kami Kemenko sedang mengkaji, bahkan mungkin teman-teman Gaikindo sudah mengundang untuk sama-sama melihat lagi, walau belum secara resmi,” kata Ekko di IC BSD City, Tangerang, Kamis (25/7/2024).

Ekko mengatakan, insentif mobil listrik diberikan karena tujuan utamanya ialah mengurai emisi karbon. Sedangkan saat ini mobil listrik merupakan mobil yang paling bisa menekan emisi.

“Ini masalah selera ya. Kita kan bicara untuk mengurangi emisi karbon, makanya diberikan insentif PPnBM untuk BEV,” ujarnya.

Baca juga: Sederet Aturan dan Insentif buat Mobil Listrik di Indonesia

“Nah untuk hybrid belum kita keistimewaan saja untuk (Toyota Innova) Zenix, lakunya luar biasa, kemudian (Suzuki) XL7 juga luar biasa. Artinya untuk BEV belum bisa mengejar hybrid. Jadi kalau pukul rata sama-sama diberlakukan waduh BEV semakin sulit,” ujarnya.

Baca juga: Daftar Mobil Hybrid Diskon di GIIAS 2024

“Padahal salah satu latar belakang kita memberikan pengurangan karbon. Jadi pemberian saat mengambil kebijakan banyak pertimbangan yang diperhitungkan,” katanya.

Namun demikian Ekko mengatakan, pemerintah tetap mendukung perkembangan kendaraan ramah lingkungan.

“Tapi intinya kami di pemerintahan tetap menggunakan insentif perpajakan untuk mendorong kemajuan dari industri,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mobil di bawah 200jt boleh lah dikasih insentif hybrid karena dia paling banyak berkeliaran sedot bensin. jdnya insentif dinikmati rakyat dan subsidi bbm ga bikin boncos apbn tanpa nyenggol mobil listrik


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Negara-negara Eropa Menyesal Beli Jet Tempur F-35 AS, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau