Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Paham, Membobol Thermostat Justru Bisa Bikin Overheat

Kompas.com - 12/07/2024, 16:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Pada sistem pendingin mesin mobil dilengkapi berbagai komponen penunjang, selain radiator seperti thermostat, yakni sejenis katup yang membuka dan menutup sesuai kebutuhan.

Sebagian orang beranggapan thermostat hanya berperan ketika proses pemanasan di awal menghidupkan mesin, khususnya di negara yang memiliki musim dingin. Sisanya, komponen ini hanya menghambat sirkulasi dan memicu overheating.

Sehingga, banyak konsumen memilih untuk membobol atau melepas thermostat dengan harapan sistem pendingin bekerja lebih baik. Padahal langkah tersebut memicu terjadinya overheating.

Baca juga: Prinsip Kerja Thermostat sebagai Sensor Suhu


Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan overheat justru bisa terjadi akibat thermostat membuka terus menerus atau macet.

“Thermostat ini berperan mengatur sirkulasi coolant dengan cara membuka dan menutup berdasarkan suhu, ketika suhu masih di bawah ambang batasnya maka komponen ini akan tetap menutup dan membuka saat suhu naik mencapai titik bukanya,” ucap Elin kepada Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

Elin mengatakan proses buka tutup thermostat bakal mempercepat tercapainya suhu kerja ideal mesin sekaligus mengoptimalkan pendinginan. Sehingga, komponen ini bisa dikatakan sebagai penstabil suhu coolant.

Baca juga: Thermostat Macet Bisa Menjadi Faktor Overheat Mesin Mobil

Ilustrasi sistem pendingin mesinSamarins.com Ilustrasi sistem pendingin mesin

“Saat mesin masih dingin thermostat akan menutup sehingga sirkulasi coolant lebih kecil yakni area water jacket di sekitar blok mesin saja, sehingga pemanasan bisa terjadi lebih singkat,” ucap Elin.

Saat mesin sudah panas, Elin mengatakan thermostat akan menjadi pengatur laju proses pendinginan coolant di area radiator sehingga pendinginan lebih optimal.

“Posisi thermostat ada setelah radiator sehingga akan menjadi komponen pertama yang bersinggungan dengan coolant setelah didinginkan, maka dari itu ketika coolant sudah dingin akan menutup,” ucap Elin.

Dampaknya, menurut Elin, suhu coolant tetap stabil ketika mobil dipakai menanjak, beban berat atau kecepatan tinggi karena punya cadangan coolant dingin di area radiator. Berbeda dengan mobil tanpa thermostat yang keseluruhan coolant cenderung bersuhu sama.

Baca juga: Thermostat, Biang Kerok Mesin Mobil Bisa Jebol

Ilustrasi perawatan radiator mobilKompas.com/Aditya Maulana Ilustrasi perawatan radiator mobil

“Sehingga ketika tiba-tiba mobil menanjak atau beban berat temperaturnya akan mudah naik karena coolant lebih cepat bersirkulasi, artinya waktu proses pendinginan di area radiator tidak cukup lama,” ucap Elin.

Jadi, menurut Elin membobol thermostat bukan keputusan bijak karena justru dapat memicu terjadinya kenaikan suhu atau overheating.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau