Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek jika Mobil Modern Sering Diisi Pakai BBM Subsidi

Kompas.com - 12/07/2024, 12:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Penyaluran BBM bersubsidi RON 90 atau Pertalite dan bio solar (B30) bakal dibatasi oleh pemerintah. Salah satu alasannya karena BBM ini dianggap sudah tidak layak pakai.

Lantas, apakah benar penggunaan BBM Pertalite dan Bio Solar berdampak buruk pada kendaraan? Berikut penjelasan dari ahli.

Eko Setiawan, Pemilik Everest Motor Bintaro mengatakan hampir semua mobil modern dari pabrikan sudah disetel untuk menggunakan bahan bakar berkualitas, minimal RON 92.

Baca juga: Alasan Pengendara Mobil Masih Pakai Pertalite: Harganya Lebih Terjangkau Dibanding BBM Lain


“Dari spesifikasi mesinnya yang memang memiliki kompresi tinggi, mengharuskan mobil baru diisi BBM minimal RON 92, sehingga pemakaian Pertalite bisa membuat tarikan mesin kurang bertenaga” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.

Eko mengatakan dari pengamatan di lapangan memang mesin yang menggunakan bahan bakar kualitas rendah lebih rentan kotor di ruang bakarnya. Sehingga memerlukan servis atau pembersihan ruang bakar lebih sering.

Anom Budi Prasetiyo, Pemilik Markas Oto spesialis Nissan & Datsun Depok mengatakan beberapa dampak jangka panjangnya ketika mesin menggunakan bahan bakar berkualitas rendah tanpa melakukan servis secara rutin.

Baca juga: Soal Pembatasan BBM 17 Agustus 2024, Ini Kata Menteri Luhut, Airlangga, dan Erick Thohir

Mobil tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina jalan Kemangan Selatan, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Mobil tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pertamina jalan Kemangan Selatan, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).

“Bisa saja pakai Pertalite, tapi pasti tarikan mesin menjadi lebih berat, ngelitik pasti, dan ruang bakar akan cepat kotor. Sehingga disarankan sering-sering melakukan gurah mesin atau pembersihan ruang bakar,” ucap Anom kepada Kompas.com, belum lama ini.

Anom mengatakan kerugian lainnya ketika pakai BBM kualitas rendah, mesin juga bakal menjadi lebih boros bahan bakar.

Esa Pemilik Bengkel Denso Esa Diesel mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan injektor rusak, yang paling utama adalah kualitas solar dan filter solar.

Baca juga: “Buat Apa Pembatasan BBM Bersubsidi kalau Pemerintah Belum Bisa Memilah Orang Kaya dan Miskin?”

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) tertanggal 10 Maret 2022.PERTAMINA PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) tertanggal 10 Maret 2022.

“Kandungan air pada bio solar cukup tinggi, sehingga bila tidak tersaring dengan baik dapat merusak injektor, lubang nozzle pampat, seperti yang diketahui lubang tersebut sangat kecil tak kasat mata,” ucap Esa kepada Kompas.com, belum lama ini.

Esa mengatakan kualitas bahan bakar menjadi faktor yang sangat menentukan keawetan injektor. Beberapa masalah injektor disebabkan terlalu banyaknya kotoran yang tidak mampu disaring oleh filter solar.

“Jika tangki solar kotor, banyak mengandung air, maka tidak perlu nunggu lama filter solar akan kotor, tidak harus menunggu 5.000 Km, padahal anjuran penggantian filter solar umumnya di kelipatan Km tersebut” ucap Esa.

Jadi, pemakaian BBM bersubsidi memang berdampak buruk pada kendaraan karena kandugannya atau terkait kuaitasnya yang rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau