Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thermostat, Biang Kerok Mesin Mobil Bisa Jebol

Kompas.com - 17/07/2022, 15:01 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Radiator mobil terbagi dalam beberapa komponen penting yang saling terhubung. Selain tabung radiator, tutup radiator, dan pipa-pipa radiator, nyawa dari sistem sirkulasi radiator terletak pada komponen thermostat

Karat dan korosi yang mengendap di jalur aliran radiator sangat menghambat buka tutup katup thermostat.

Dapat diketahui dari indikator jarum temperatur suhu mesin mobil yang naik drastis atau malah jadi dibawah garis low. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, thermostat bermasalah tidak bisa terbuka pada suhu kamar atau sekitar 30 derajat celcius. Tak hanya bensin boros, thermostat buntu juga berisiko tinggi jadi biang kerok overheat

"Thermostat yang macet pada suhu radiator tinggi sekitar 90 derajat celcius tetap saja tidak terbuka. Air di dalam radiator tidak bisa bersirkulasi dan membuat mesin tetap panas karena tidak ada ada pendinginan," ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Baca juga: Visco Fan yang Lemah, Bisa Jadi Penyebab AC Mobil Tak Lagi Sejuk

Andika juga mengatakan, thermostat yang gagal mengatur buka tutup katup radiator sebelum menyebabkan terjadinya overheat disertai gejala knocking dan AC terasa lebih panas. 

Speedometer InnovaKompas.com Speedometer Innova

"Ada gejala ngelitik bila akeselerasi pedal gas di kickdown. Meski sistem air conditioner (AC) mobil tidak ada masalah tetapi suhu kabin mendadak panas," katanya. 

Hal yang sama juga disebutkan Rahmat Pemilik Bengkel AC Mobil Rahmat Semarang. Dia menyebut, banyak oknum bengkel nakal yang mencopot thermostat untuk menyembuhkan penyakit overheat. Padahal, thermostat yang tak terpasang malah berisiko jadi bumerang karena overheat tambah parah. 

Thermostat Original Toyota Kompas.com Thermostat Original Toyota

"Melepas thermostat logikanya memang benar coolant dapat mengalir lebih cepat melewati jalur sirkulasi radiator. Tapi risikonya pembatasan aliran dari thermostat, seringkali sebagian coolant malah justru mem-bypass (tidak melewati) radiator dan kembali masuk ke dalam mesin," sebutnya. 

Dia melanjutkan, melepas thermostat justru membuat suhu kerja ideal mesin gagal tercapai. Lantaran suhu dibawah standar atau belum mencapai kisaran 80 derajat celcius pembakaran mesin akhirnya membutuhkan supplay BBM lebih banyak. 

"Konsumsi bahan bakar jauh lebih boros karena interval timing kompresi mesin mobil mundur. Untuk mesin injeksi lebih parah, rpm mesin idle diatas 1.000 rpm. Jadi, ECU akan membaca suhu mesin masih tetap dingin sehingga akan menambahkan semprotan bahan bakar ke ruang bakar," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau