Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pakai Oli Bekas buat Pelumas Rantai Motor

Kompas.com - 02/07/2024, 14:21 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Penggunaan oli bekas sebagai pelumas rantai motor memang terkesan menguntungkan dari segi biaya.

Namun, penting untuk memahami potensi risiko dan dampak jangka panjang yang mungkin timbul dari penggunaan oli bekas pada rantai motor Anda.

Menurut Purnomo Situmorang, pengelola bengkel Tamaro di Jakarta Barat, menggunakan oli bekas sebagai pelumas rantai motor tidaklah direkomendasikan.

Baca juga: Mengatasi Roda Berputar Terlalu Cepat di Medan Berlumpur

"Oli bekas kan sudah kotor. Jadi malah dapat merusak rantai dan gear motor. Terus, oli bekas juga sudah kehilangan sifat pelumasnya jadi enggak ada efeknya malah ngotori saja," katanya kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Sifat pelumas dalam oli bekas telah berkurang, sehingga saat digunakan, rantai motor tidak akan terlindungi secara optimal dari gesekan dan panas. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Melumasi rantai motor dengan oli bekas akan berdampak negatif.wordpress/ddoci Melumasi rantai motor dengan oli bekas akan berdampak negatif.

Dampak jangka panjang dari penggunaan oli bekas pada rantai motor tidak hanya terbatas pada kerusakan fisik.

Kerusakan yang terjadi pada rantai dan gear motor dapat mempengaruhi keseluruhan performa dan keamanan motor.

Selain itu, biaya perbaikan dan penggantian komponen yang rusak bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya pembelian pelumas yang sesuai.

Baca juga: Uji Coba Biskita Trans Depok, Rute Terminal Margonda-LRT Harjamukti

Sebagai gantinya, Purnomo menyarankan untuk menggunakan pelumas khusus rantai motor yang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal.

"Ada pelumas sendiri untuk rantai, pastinya lebih aman," kata Purnomo.

Pelumas khusus ini memiliki sifat pelumas yang lebih baik dan tidak mengandung partikel berbahaya, sehingga dapat menjaga rantai dan gear motor tetap dalam kondisi optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com