Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Rem Skutik Tidak Blong Saat di Turunan

Kompas.com - 18/06/2024, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sepeda motor matik rawan mengalami rem blong saat di turunan. Hal ini terjadi lantaran kampas rem bekerja terlalu berat sehingga panas berlebih.

Saat rem panas maka beberapa jenis rem blong bisa terjadi seperti brake fading atau kampas rem menyublim dan vapour lock atau minyak rem menguap.

Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal, selain kesiapan kendaraan, kemampuan pengendara dalam mengantisipasi rem blong juga menentukan keselamatan.

Baca juga: Estimasi Biaya Ganti Komstir Motor Matik di Bengkel Resmi


“Misal, pada saat menemui turunan tajam dan panjang, gunakanlah rem secara bergantian, tujuannya agar temperatur komponen pengereman dalam kondisi ideal,” ucap Ali kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ali mengatakan pengereman bisa dilakukan bergantian antara roda depan dan belakang untuk menghindari panas berlebih pada kampas rem dan minyak rem.

Ali mengatakan fenomena brake fading merupakan salah satu jenis rem blong akibat kampas rem menyublim saat suhunya terlalu tinggi. Sementara vapour lock adalah penguapan pada minyak rem sehingga pada saluran rem terdapat udara palsu.

Baca juga: Pengguna Motor Matik Jangan Malas Melakukan Perawatan CVT

Sepeda motor matik alami rem blong di jalur Jurang Ampel yang terletak di Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Tangkapan layar Sepeda motor matik alami rem blong di jalur Jurang Ampel yang terletak di Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

“Pengereman bergantian bisa menolong saat melewati turunan tajam dan panjang, barulah bila menemui turunan tidak terlalu curam dan pendek menggunakanlah rem secara bersamaan untuk meningkatkan efektivitas pengereman,” ucap Ali.

Ali mengatakan dengan rem yang bekerja secara bersamaan diharapkan laju kendaraan lebih stabil ketika dilakukan pengereman.

Ali mengatakan segala sesuatu bisa terjadi di jalan. Bisa saja karena alasan tertentu seperti menghindari lubang, polisi tidur dan lain sebagainya pengereman dilakukan secara mendadak. Hal itu akan berbahaya bila tidak mengatur jarak aman dengan kendaraan di depannya.

Baca juga: Skutik Retro Yamaha Masih Andalkan Mesin 125 cc

Tuas mode berkendara Yamaha NMAX TurboKOMPAS.com/ADITYO WISNU Tuas mode berkendara Yamaha NMAX Turbo

“Maka dari itu, penting memperhatikan kondisi jalan di depan sejauh mungkin, agar pengendara tidak melakukan panic braking dan melakukan manuver berbahaya, perlu juga menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya agar bisa mengantisipasi jika terjadi bahaya mendadak,” ucap Ali.

Jadi, melakukan pengereman secara bergantian memang dapat mencegah terjadinya rem blong namun terkadang pengereman secara bersamaan juga diperlukan agar laju motor tetap stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com