JAKARTA, KOMPAS.com - Ban mobil bekas diminati sebagai alternatif yang lebih ekonomis ketimbang membeli baru. Bagi pemilik kendaraan, ban mobil bekas menjadi solusi yang hemat tanpa mengorbankan keselamatan berkendara.
Dalam membeli ban mobil bekas, calon pembeli disarankan untuk tidak berpatokan pada tahun. Madok, pemilik kios ban mobil bekas MW Wheels di Jakarta Selatan, mengatakan bahwa tahun tidak memberikan pengaruh signikan pada performa.
"Sebenarnya kalau bicara ban bekas, tahun tidak berpengaruh," kata Madok kepada Kompas.com, Selasa, (4/06/2024).
Baca juga: Subaru WRX tS 2025 Dibekali Suspensi dan Rem Baru, Performa Tetap Sama
Ia menegaskan kalau kondisi ban mobil bekas tak selalu berbanding lurus dengan tahun produksi. Hal itu, kata dia, tergantung pada pemakaian pemilik sebelumnya.
"Belum tentu, tahun muda barangnya bagus. Tahun tua barangnya malah bagus juga sering. Ya, itu tergantung pada pemakaian sebelumnya ya, namanya barang bekas," kata Madok.
Madok menyebutkan bahwa ban mobil bekas yang dikirim dari Jakarta ke kota lain sebagian bukan tahun muda atau di bawah tahun 2022.
"Sampai saat ini, pengeluaran ban bekas dari Jakarta keluar kota, banyak, dan tahunnya kebanyakan tidak muda," ujarnya.
Menurut Madok, hal yang wajib dilakukan saat membeli ban mobil bekas adalah memeriksa kondisi fisik ban tersebut.
"Jadi buat yang mau beli ban bekas, yang penting lihat kondisinya saja. Asal tidak retak, belilah," kata Madok.
Kondisi fisik ban yang baik, seperti tidak adanya retakan atau keausan yang berlebihan, dapat memastikan bahwa ban tersebut masih layak digunakan dan mampu memberikan performa yang aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.