KLATEN, KOMPAS.com - Kenakalan oknum bengkel bisa berupa tingginya biaya layanan dan harga onderdil.
Minimnya pengetahuan konsumen terhadap mesin kendaraan menjadi celah tersendiri bagi pihak oknum bengkel nakal untuk melancarkan aksinya.
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur, mengatakan, konsumen harus bisa mengambil pembelajaran dari maraknya aksi oknum bengkel nakal yang terjadi belakangan ini.
Baca juga: Mercedes-Benz Auto Workshop Kini Jadi Bengkel Umum
“Kasus penipuan berupa mark-up harga dan biaya servis yang gila-gilaan masih sering terjadi. Ironisnya, masih banyak konsumen yang tertipu dan akhirnya jadi korban,” kata Eko kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Eko, penting bagi konsumen untuk memahami perawatan dasar dan kondisi dari mobil pada keadaan normal. Bagaimanapun ini merupakan bentuk tanggung jawab konsumen terhadap kendaraan yang dimiliki.
“Persoalan dasar seperti komponen-komponen di mobil, waktu untuk servis berkala, dan hal-hal terkait perawatan minor lainnya harus sudah dipahami. Hal ini pasti bisa sedikit banyak dimengerti jika konsumen membaca manual penggunaan,” ucap Eko.
Baca juga: Saran Bengkel Spesialis Hybrid dan EV jika Minat Beli Mobil Hybrid
Eko mengatakan, adanya pemahaman dasar terhadap mobil yang dikendarai bisa membantu pengguna dalam memetakan kendala yang terjadi. Sehingga, pengguna tidak akan sepenuhnya ‘buta’ saat mobil mengalami masalah teknis.
Selain memahami dasar-dasar pengetahuan seputar mobil, Eko mengatakan, konsumen juga bisa memanfaatkan kehadiran bengkel resmi di tengah masyarakat.
Menurut Eko, bengkel resmi memiliki SOP runtut dan jelas terkait cara merawat kendaraan. Baik itu terkait persoalan waktu servis, penanganan di kala servis, bahkan biaya akhir servis.
“Sebisa mungkin untuk melakukan servis di authorized service center karena SOP-nya jelas dan runtut, apalagi soal biaya. Inilah tempat servis mobil yang paling aman,” ucap Eko.
Baca juga: Mercy Pastikan Servis di Bengkel Resmi Lebih Murah dari Bengkel Umum
Eko mengatakan, bila konsumen mengalami situasi darurat bisa menghubungi teknisi bengkel resmi untuk melakukan konsultasi terkait masalah yang dihadapi di jalan.
“Membantu konsumen yang mengalami trouble juga sudah kewajiban kami. Silakan saja dihubungi, seharusnya setiap pengguna mobil sudah memiliki minimal satu contact person teknisi resmi yang bisa dihubungi kapan pun,” ucap Eko.
Konsumen bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan teknisi bengkel resmi dan menceritakan kendala-kendala yang dialami untuk mendapat gambaran terkait jenis kerusakan dan rincian biaya servis yang dibutuhkan.
Baca juga: Biaya Servis Wuling Air ev di Bengkel Spesialis, mulai Rp 2,5 Juta
“Kalaupun memang harus servis di bengkel tak resmi, setidaknya kami bisa membantu konsumen untuk menerka berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan,” ucap Eko.
Jadi, menurut Eko, untuk menghindari malapraktik oknum bengkel nakal konsumen sebisa mungkin paham dasar-dasar perawatan mobil, atau melakukan perawatan secara terjadwal agar tidak berpeluang mengalami kendala di jalan dan bertemu pihak bengkel lain. Konsumen juga bisa berkonsultasi via telepon dalam kondisi darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.