KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu bagian mobil bekas yang perlu diperhatikan adalah sektor kaki-kaki atau suspensi. Pasalnya, tanpa suspensi prima bakal kehilangan kenyamanan saat dikendarai.
Bagian kaki-kaki mobil rawan terlewatkan dalam inspeksi mobil bekas. Hal ini karena secara pemeriksaan harus mengolong di bawah kendaraan.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, mobil baru keluar dari diler umumnya memiliki kenyamanan maksimal karena kondisi suspensi masih prima, beda dengan yang bekas pakai.
Baca juga: Waspada Beli Mobil Bekas, Bisa Dicuri dengan Mudah Pakai Modus Baru
“Seiring pemakaian, suspensi pada mobil akan mengalami penurunan performa seperti mobil limbung, muncul bunyi kasar saat mobil melaju di jalan tidak rata, atau kemudi tidak stabil dan sejenisnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kondisi tersebut berpotensi terjadi pada mobil bekas, menurut Hardi, tidak semua pengguna mobil melakukan perawatan dengan baik guna menjaga performa suspensi.
Maka dari itu, disarankan saat membeli mobil bekas perlu mengajak tenaga ahli yang memahami mobil untuk memeriksa kondisi unit terkait.
Baca juga: Rekomendasi Suspensi Aftermarket untuk Mobil
“Secara visual sih bisa saja diperiksa beberapa komponen kaki-kaki yang rawan rusak pada mobil bekas, yakni ban, dudukan peredam kejut, bumper bound, bushing member, bushing lower arm, dan engine mounting,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, pemeriksaan bisa menggunakan alat bantu kamera ponsel untuk dilakukan perekaman gambar pada area-area kolong mobil.
“Nyalakan lampu flash dan rekam, bushing-bushing yang pecah akan terlihat dalam rekaman, sehingga akan ketahuan mana mobil bekas dengan kaki-kaki terawat dan tidak,” ucap Hardi.
Baca juga: Kekuatan Pegas Pengaruhi Keras Lembutnya Suspensi Mobil
Selain menggunakan metode pemeriksaan secara visual, Hardi juga menyarankan untuk melakukan test drive unit bekas guna mendengarkan apakah ada bunyi-bunyi tidak wajar saat mobil melaju.
“Sekalian tes performa mesin, tidak ada salahnya membawa mobil bekas ke area jalan tidak rata agar performa suspensi terdeteksi,” ucap Hardi.
Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan, perbaikan kaki-kaki mobil atau suspensi yang berhubungan dengan bunyi memang membutuhkan objektivitas tinggi saat menganalisis kerusakan.
Baca juga: Bukan Keras, Mitsubishi Klaim Karakter Suspensi XForce Khas SUV
Komponen suspensi mobil bukan hanya soal satu dua komponen, tapi ada banyak rangkaian yang berkerja sama untuk dapat menciptakan kenyamanan. Sehingga, penyebab bunyinya juga banyak bila ada yang rusak.
“Penyebab bunyi bisa dari bushing-bushing pecah, ball joint oblak, peredam kejut lemah dan rack steer aus juga bisa, tapi untuk menentukan perbaikan apa yang diperlukan harus melalui prosedur yang benar,” ucap Hasan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.