JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan mobil listrik asal China, Neta, tak ingin main-main di Indonesia. Agar produknya lebih kompetitif, Neta melakukan perakitan mobil secara lokal di pabrik Handal Indonesia Motor di Pondok, Unggu, Bekasi, Jawa Barat.
Hasilnya cukup positif, Neta V-II yang dirakit di Bekasi, tersebut memiliki lokal konten sebesar 44 persen. Membuatnya dapat insentif mobil listrik dari pemerintah dan harga jualnya bisa ditekan.
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai Sprint Race GP Catalunya 2024, Martin Makin Kokoh
Managing Director Neta Auto Indonesia Jerry Huang, mengatakan, pihaknya senang dapat melakukan perakitan di Indonesia di pabrik Handal. Neta belum berpikir untuk membuka pabrik sendiri di Indonesia.
“Untuk berikutnya kami terap terbuka kami masih perlu melihat pasar ke depannya apakah kami akan mengembangkan pabrik sendiri atau berkolaborasi dengan Handal,” ujar Jerry di Jakarta, belum lama ini.
Neta memang tidak perlu buru-buru mesti membuat pabrik sendiri di Indonesia. Jerry mengatakan, target penjualan Neta sebesar 10.000 unit pada 2024 dan akan meningkat jadi 20.000 unit pada 2025.
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Catalunya 2024, Aleix Pole Position
Artinya bila dipukul rata, sepanjang 2024 Neta setidaknya harus jualan 833 unit mobil per bulan.
"Tahun ini dari 6.000-10.000 unit untuk penjualannya. Sedangkan tahun depan dari 10.000-20.000 unit," ujar Jerry.
Dian Fardiansyah, Network and Sales Director Neta, mengatakan, target 10.000 unit pada tahun ini bukan hanya ditopang dari penjualan Neta V dan Neta V-II yang baru meluncur tapi juga dari produk lain.
Baca juga: Hyundai Masih Tunggu Regulasi Pemerintah Soal Mobil Hidrogen
"Untuk target itu 10.000 unit, cuma itu seluruh (model) ya. Untuk Neta V itu kami masih belajar untuk marketnya. 10.000 unit itu target kami sampai tahun ini," katanya.
Dian mengatakan pihaknya akan meluncurkan produk baru secepatnya. Bocorannya ialah SUV segmen B dan diprediksi hadir di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
"Kami nanti ada lagi model lain yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Sekarang fokus kami saat ini sedang belajar dan mengembangkan jaringan seperti itu," ujar Dian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.