Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Pegas Pengaruhi Keras Lembutnya Suspensi Mobil

Kompas.com - 01/12/2023, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Suspensi pada tiap-tiap mobil memiliki karakter masing-masing. Ada yang kaku guna menjaga kestabilan, ada juga yang empuk agar bantingannya nyaman.

Bahkan tak jarang pengguna melakukan modifikasi guna meningkatkan performa suspensi sesuai kebutuhan.

Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan mobil-mobil standar bawaan pabrik bisa diubah menjadi lebih nyaman.

Kenyamanan suspensi bisa berupa terendamnya kejutan dari permukaan jalan dengan sempurna. Sehingga, penumpang di dalam kabin tidak merasakan guncangan yang berarti.

Baca juga: Mengulik Perbedaan Suspensi Mitsubishi XForce dan Xpander

Suspensi udara Airmatic yang disematkan pada model premium Mercedes-BenzDok. Mercedes-Benz Suspensi udara Airmatic yang disematkan pada model premium Mercedes-Benz

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, tidak sedikit pemilik mobil mengeluhkan suspensi keras, padahal peredam kejut atau shock absorber-nya baru diganti.

“Perlu diketahui peran peredam kejut memang sebagai penyerap guncangan efek permukaan jalan tidak rata, namun dia tidak bekerja sendirian melainkan ada pegas sebagai penopang bobot kendaraan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Menurut Hardi, kenyamanan suspensi tidak bisa lepas dari kekuatan pegas dalam menopang bobot kendaraan. Terlebih lagi yang menjadi permasalahan adalah bantingan keras.

Baca juga: Suspensi XForce Dianggap Keras, Ini Respons Mitsubishi

Suspensi Ohlins di MotoGPFoto: Boxrepsol Suspensi Ohlins di MotoGP

Kondisi tersebut bisa digambarkan saat mobil melewati jalan berlubang atau polisi tidur suspensi terasa keras.

Padahal, suspensi yang nyaman akan membuat guncangan terasa minim atau mendekati tidak terasa oleh penumpang.

“Jika yang dikeluhkan adalah bantingan keras, artinya tidak terjadi peredaman dengan baik, ini bisa terjadi karena kekuatan pegas lebih keras dari bobot kendaraan, bisa juga pegas terlalu empuk sehingga saat mengayun pegas mentok,” ucap Hardi.

Solusinya, mobil membutuhkan pegas dengan kekuatan yang pas sesuai dengan bobot kendaraan. Selain itu, Hardi juga mengatakan peredam kejut harus prima.

Baca juga: Manfaat Pemasangan Stabilizer pada Suspensi Mobil

Suspensi depan Mitsubishi XForceKompas.com/Adityo Suspensi depan Mitsubishi XForce

“Peredam kejut akan membatasi ayunan dari sifat pegas, jika keduanya bekerja sama dengan baik, maka peredaman guncangan dari permukaan jalan tidak rata bisa lebih optimal, sehingga suspensi terasa nyaman,” ucap Hardi.

Jadi, kenyamanan suspensi sebuah mobil tidak cukup dengan memperhatikan kesehatan shock absorber atau peredam kejut saja tapi juga kekuatan pegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com