JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini Hyundai dikabarkan melakukan program penarikan kembali alias recall terhadap hampir 170.000 unit mobil listrik yang meliputi tiga merek sekaligus.
Mobil listrik yang terdampak ialah Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Genesis GV60, GV70 dan GV80 EV yang berjumlah 113.916 unit. Termasuk Kia EV6 sebanyak 56.016 unit yang dipasarkan di Korea Selatan.
Baca juga: Mazda Siapkan Sedan Listrik, Penerus Mazda6
Menanggapi hal tersebut, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, mengenai hal itu pihaknya masih menunggu kabar resmi dari pusat.
"Kalau recall ini belum ada berita resminya dari kami HMID, jadi ditunggu saja. Kami juga masih menunggu pemberitahuan resmi dari HMC (Hyundai Motor Company)," ujar Frans di Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Untuk itu, kata Frans, pihaknya belum bisa memberikan pernyataan atas sejumlah pertanyaan yang ada saat ini yaitu apakah Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang ada di Indonesia juga terdampak atau tidak.
Seperti diketahui Ioniq 5 sudah diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat pada 2022, dan mulai April 2024 menggunakan baterai dari pabrik sel dan sistem baterai buatan Karawang dan Cikarang.
Adapun Ioniq 6 masih berstatus impor dari Korea Selatan. Kemudian Genesis G80 belum dijual. Mobil ini mulanya masuk sebagai kendaraan operasional delegasi KTT G-20 akhir 2022 lalu, namun selepas acara dijualnya kepada umum.
Baca juga: Husqvarna Luncurkan Svartpilen 801, Tenaga Tembus 100 TK
"Nanti kalau sudah ada berita resminya baru kami bisa berikan. Sampai sekarang kami belum terima kabar, apakah di Indonesia itu sudah ada imbas atau termasuk dalam recall tersebut kami juga belum mengetahui," ujarnya.
Frans mengatakan buat pemilik Ioniq 5 dan Ioniq 6 tak perlu khawatir sebab kalaupun ada masalah pasti diberitahu. Selain itu usia Ioniq 5 dan Ioniq 6 saat ini masih dalam jangkauan garansi.
"Hyundai Ioniq 5 itu diperkenalkan di Indonesia itu 2022, masih masa warranty. Ioniq 6 juga sama, baru kita perkenalkan agustus 2023," ujarnya.
"Jadi semua masih dalam masa garansi kendaraan, dan baterainya masih lebih lama lagi. Jangan khawatir untuk konsumen kita. Kami akan hati-hati kalau ada hal-hal seperti itu," ujar Frans.
Baca juga: 60 Persen Konsumen Subaru Beli Secara Kredit
Mengutip Electrek, recall mobil listrik Hyundai di Korea Selatan diketahui terjadi karena ada permasalahan pada perangkat lunak atau software pada ICCU.
Kendala tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi suplai daya ke baterai yang dampaknya tidak dapat dicas atau kehilangan daya listrik saat mobil dikendarai.
Hyundai menyiapkan perangkat lunak baru untuk model-model terdampak. Namun opsi terakhirnya apabila langkah tersebut tak berhasil maka Hyundai akan mengganti perangkat ICCU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.