Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Isi Radiator Tidak Boleh Pakai Air Biasa atau Air AC

Kompas.com - 08/12/2023, 14:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Radiator merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendingin kendaraan, berfungsi untuk mengatur suhu operasional mesin pada level yang aman dan optimal.

Proses pendinginan ini melibatkan coolant atau cairan pendingin, bertugas menyerap panas yang dihasilkan oleh mesin selama proses pembakaran. Sehingga, penting untuk diperiksa secara berkala dan melakukan penggantian sesuai jadwal pemeliharaan.

Namun, perlu dipahami bahwa coolant tidak boleh diganti dengan air biasa karena bisa menyebabkan karat. Selain itu, cairan pendingin ini memiliki formulasi khusus yang dirancang untuk memberikan perlindungan optimal terhadap korosi.

Baca juga: Daftar Harga Oli Transmisi Mobil Matik Desember 2023

Ilustrasi coolant radiator mobil dari MasterMaster Ilustrasi coolant radiator mobil dari Master

Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, Iwan mengatakan, apabila coolant diganti dengan air biasa ini sangat tidak dianjurkan dan bisa menyebabkan karat.

“Tidak diperkenankan pakai air leding atau air kemasan, selain menyebabkan karat yang mengakibatkan mesin keropos, pendingin juga tidak optimal,” ujar Iwan kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Iwan menjelaskan, karat dan pendinginan yang tidak optimal terjadi karena air biasa memiliki titik didih yang berbeda dengan coolant.

Baca juga: Modifikasi BMW X5, Kaki-kaki Sangar buat Off Road

Penutup radiator.Febri Ardani/KompasOtomotif Penutup radiator.

Bahkan, mengganti coolant dengan air AC juga tidak disarankan meskipun tidak mengandung mineral.

“Kelebihan air buangan AC tidak mengandung mineral, tapi tetap tidak bisa mengganti fungsi air coolant sebagai pendingin mesin,” ucap Iwan.

Selain itu, Iwan mewajibkan bagi pemilik mobil tidak boleh menggunakan air atau cairan selain coolant untuk isi radiator.

Baca juga: Pola Jual Beli Mobil Diprediksi Berubah, Bakal 95 Persen Online

Sementara, Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, menggunakan air mineral untuk penggantian coolant bisa mengakibatkan kerusakan .

Dia menjelaskan, kandungan pada zat terlarut dapat mengendap dan menyebabkan korosi pada beberapa komponen mesin. Seperti blok mesin yang terbuat dari mesin, pompa air dan sejenisnya.

“Bila komponen dari bahan besi mengalami larut dalam air akan terkontaminasi, efeknya terlarut dalam air radiator semakin banyak, ditambah lagi tidak ada zat anti karat, maka akan mempercepat penurunan kualitas cairan pendingin mesin, “ ujar Hardi.
itas cairan pendingin mesin,” ujar Hardi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau