Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingat, Isi Radiator Tidak Boleh Pakai Air Biasa atau Air AC

SOLO, KOMPAS.com - Radiator merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendingin kendaraan, berfungsi untuk mengatur suhu operasional mesin pada level yang aman dan optimal.

Proses pendinginan ini melibatkan coolant atau cairan pendingin, bertugas menyerap panas yang dihasilkan oleh mesin selama proses pembakaran. Sehingga, penting untuk diperiksa secara berkala dan melakukan penggantian sesuai jadwal pemeliharaan.

Namun, perlu dipahami bahwa coolant tidak boleh diganti dengan air biasa karena bisa menyebabkan karat. Selain itu, cairan pendingin ini memiliki formulasi khusus yang dirancang untuk memberikan perlindungan optimal terhadap korosi.

Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, Iwan mengatakan, apabila coolant diganti dengan air biasa ini sangat tidak dianjurkan dan bisa menyebabkan karat.

“Tidak diperkenankan pakai air leding atau air kemasan, selain menyebabkan karat yang mengakibatkan mesin keropos, pendingin juga tidak optimal,” ujar Iwan kepada Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Iwan menjelaskan, karat dan pendinginan yang tidak optimal terjadi karena air biasa memiliki titik didih yang berbeda dengan coolant.

Bahkan, mengganti coolant dengan air AC juga tidak disarankan meskipun tidak mengandung mineral.

“Kelebihan air buangan AC tidak mengandung mineral, tapi tetap tidak bisa mengganti fungsi air coolant sebagai pendingin mesin,” ucap Iwan.

Selain itu, Iwan mewajibkan bagi pemilik mobil tidak boleh menggunakan air atau cairan selain coolant untuk isi radiator.

Sementara, Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, menggunakan air mineral untuk penggantian coolant bisa mengakibatkan kerusakan .

Dia menjelaskan, kandungan pada zat terlarut dapat mengendap dan menyebabkan korosi pada beberapa komponen mesin. Seperti blok mesin yang terbuat dari mesin, pompa air dan sejenisnya.

“Bila komponen dari bahan besi mengalami larut dalam air akan terkontaminasi, efeknya terlarut dalam air radiator semakin banyak, ditambah lagi tidak ada zat anti karat, maka akan mempercepat penurunan kualitas cairan pendingin mesin, “ ujar Hardi.
itas cairan pendingin mesin,” ujar Hardi.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/08/141200915/ingat-isi-radiator-tidak-boleh-pakai-air-biasa-atau-air-ac

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke