JAKARTA, KOMPAS.com - Pada mobil listrik, baterai sangat penting untuk dirawat. Sebab, komponen ini yang menjadi sumber tenaganya. Salah satu bentuk perawatannya bisa dilakukan saat pengecasan.
Setiap mobil listrik pasti memiliki informasi terkait kapasitas baterai pada panel instrumen. Informasi ini ditunjukkan melalui persentase.
Baca juga: Jangan Sembarangan Derek Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5
Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, di dalam baterai terjadi proses kimiawi. Jika baterai terus dipakai sampai nol, maka degradasinya akan semakin cepat.
"Kemampuan dia untuk menampung energi akan menurun. Semua mobil listrik yang berbasis baterai, seiring dengan berjalannya waktu dan pemakaian, pasti kapasitasnya akan berkurang," ujar Bonar, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Masalahnya, tergantung dari pemakaian, tergantung dari charging dan discharging, akan ada mobil yang kemampuan dia untuk menampungnya itu akan berkurang lebih cepat dari yang lain," kata Bonar.
Baca juga: Mengisi Daya Hyundai Ioniq 5 Bluelink Pakai Ultra Fast Charging
Bonar menganalogikannya dengan smartphone yang sering digunakan atau sering dicas. Lama kelamaan, pemilik smartphone akan merasa bahwa baterai tersebut boros atau lebih sering minta dicas.
"Jadi, diusahakan mengecas itu di rentang 20 persen sampai 80 persen saja. Kalau pakai DC, sampai 80 persen. Lalu, kalau pakai AC, boleh sampai 100 persen," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.