JAKARTA, KOMPAS.com – PT PLN (Persero) mengeklaim saat ini sudah menyediakan ratusan unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.
Ahmad Syauki, VP Perencanaan dan Pengembangan Produk Niaga PT PLN, mengatakan, sampai dengan akhir tahun 2023 pihaknya menargetkan jumlah SPKLU mencapai lebih dari 800 unit.
“SPKLU PLN saat ini sudah 624 unit secara nasional, milik PLN dan mitra-mitra yang terkoneksi dengan sistem PLN,” ujar Syauki di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Diminati karena Murah, Ketahui Penyakit Umum Datsun Go dan Go+
“Dari 620-an unit, sekitar 60-70 persennya berada di Jabodetabek. Sebaran tentu mengikuti populasi mobil. Karena hampir 75 persen populasi (kendaraan listrik) di Jabodetabek,” kata dia.
Ia menambahkan, berdasarkan rencana pemerintah yang memproyeksikan jumlah kendaraan listrik sebanyak 1 juta unit pada 2030. Idealnya, rasio jumlah SPKLU harus mencapai 1:10 sampai 1:15, terhadap jumlah kendaraan.
Syauki menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan kerja sama dengan 30 mitra melalui skema kemitraan PLN.
Baca juga: Promo LSUV September 2023, Xpander Cross Diskon Rp 40 Juta, XL7 Rp 30 Juta
Menurut dia, ada tiga skema kerja sama SPKLU yang diinisiasi PLN. Skema pertama, PLN memiliki aset dan mitra hanya menyediakan lahan.
Skema kedua, charger dan lahan dimiliki mitra, sementara PLN hanya di platform dan pasokan listrik. Adapun skema ketiga, charger dimiliki mitra, lahan dengan mitra yang berbeda, dan PLN menyediakan platform dan pasokan listrik.
Syauki juga mengatakan, dari total 624 SPKLU, kebanyakan merupakan tipe Fast Charging dan Medium Charging.
Baca juga: Toyota Rumion Kembaran Suzuki Ertiga Meluncur, Harga Rp 180 Jutaan
Meski begitu, pihaknya juga mendorong pertumbuhan DC Charging, terutama untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik antarkota.
“Di jalan tol kebanyakan SPKLU PLN, di Tol harus Fast Charging dan Ultra Fast Charging, harus DC Charging. Karena sifatnya pengguna charger di Tol untuk jarak jauh pastinya, mereka butuh pengisian cepat,” ucap Syauki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.