Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta Dinding Ban Bocor Tak Bisa Ditambal?

Kompas.com - 08/11/2023, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban tubeless banyak digunakan karena lebih aman dan nyaman. Akan tetapi ban tubeless tidak sepenuhnya kebal dan tetap bisa bocor jika tertusuk benda tajam.

Ada anggapan di masyarakat bahwa ban tubeless pun tidak bisa ditambal jika bagian yang bocor berada di dinding ban. Sebab saat ban berjalan bagian yang mendapat tekanan paling besar bukan di telapak melainkan bibir ban.

Baca juga: Subaru DriveFest di Batam, Tutup Perayaan 50 Tahun All Wheel Drive

Billy Cahyadi, Manager Produk dan Pelatihan PT Hankook Tire Sales Indonesia mengatakan, sebetulnya bocor di bagian dinding ban masih bisa ditambal tapi khusus menggunakan tambal ban jenis tube patch atau model payung.

"Sebetulnya tidak bisa ditambal itu dengan cara apa, dengan cara cambal string yaitu model tusuk alias cacing. Itu hanya bisa dilakukan di telapak ban kalau yang seperti itu," ujar Billy kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Nah kalau di samping itu sebetulnya ada satu perbaikan yaitu dengan cara patch. Kalau model tempel bisa karena dia dobel dari luar dan dalam. Kalau pakai patch itu cukup aman," katanya.

Patch merupakan metode penambalan ban dengan cara merekatkan sebuah lapisan karet atau tire patch dan dilakukan pada bagian dalam ban tubeless.

Baca juga: Kuota Subsidi Motor Listrik Masih Tersisa 189.000 Unit

Metode tambal seperti ini sering juga disebut tambal tip top, padahal tip top adalah merek tambah. Kelemahannya ialah proses penambalannya agak lama dan harganya relatif lebih mahal.

Prosesnya yaitu dibersihkan dulu kawat baja di ban kemudian diberi anti karat, di-buffing, kemudian diberi lem, lalu dipasang payung penambalnya.

"Kalau patch bagus, karena patch itu macam-macam mereknya ada Maruni, Tip Top, yang bagus itu biasanya Tip Top dia tidak hanya dinding doang ditempel tapi luar dalam. Dalam ditempel, luar ditempel ditambah lagi dengan karet tambahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Soal Demo Kritik Pemerintah, Prabowo: Coba Perhatikan, Itu Murni atau Ada yang Bayar?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau