JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di dunia maya memperlihatkan truk bermuatan berlebih alias ODOL (Over Dimension Over Load) ambruk saat akan belok.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Agoez Bandz4, terlihat truk membawa mutan yang sangat tinggi. Kemudian saat akan belok ke kiri muatan yang berat tersebut mendorong truk ikut terjatuh.
Baca juga: Pakai Model Terlaris Hino, PO Putra Simas Tambah 2 Unit Bus Baru
"Detik-detik truk bermuatan berlebih dari arah Wonosari ke arah Jogja oleng dan ambruk di Tikungan Bokong Semar, Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DIY. Jum'at (03/11/2023)," tulis keterangan video dikutip pada Senin (6/11/2023).
Lihat postingan ini di Instagram
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, truk akan mudah oleng ketika dimuat dengan beban yang berlebih atau disusun sampai tinggi menjulang.
“Truk memiliki keterbatasan kemampuan daya angkut, kalau pun ruangnya ada tapi melebihi kemampuan daya angkut, maka keseimbangannya pasti hilang,” ucap Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Saat muatan disusun tinggi, akan bobot tersebut memengaruhi center of gravity (COG). Semakin tinggi beban yang diangkut, COG dari truk akan naik sehingga lebih mudah oleng, bahkan miring sedikit bisa terguling.
“Jika muatannya tinggi, titik berat tersebut sudah berubah ke atas, ini yang membuat truk mudah oleng. Semakin tinggi dimensi muatan truk, semakin menangkap angin samping, jadi gampang terbalik,” kata Sony.
Baca juga: Cara Perpanjang STNK Atas Nama Orang Lain Secara Online
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, truk dengan muatan yang tinggi mudah terbalik karena gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal adalah gaya ketika benda bergerak melingkar dengan arah yang menjauh dari lingkaran. Contoh gaya sentrifugal dapat dilihat pada wahana permainan ontang anting atau swing ride.
"Saat menikung muatan di dalam bak bergerak, gaya sentrifugal meningkat menyebabkan truk mudah terbalik," ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.