JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini puluhan mobil mengalami kejadian pecah ban di Jalan Layang Sheik Mohamed Bin Zayed (MBZ) arah Cikampek. Ketika itu, ada besi yang menancap di expansion joint sehingga merusak ban mobil yang melintas.
Tercatat, ada 21 mobil yang mengalami pecah ban. Insiden ini terjadi di KM 18+400 sekitar pukul 15.30 WIB pada Kamis (19/10/2023).
Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Hendri Taufik, mengatakan, berdasarkan observasi petugas, kejadian tersebut diakibatkan oleh material besi yang menancap pada expansion joint di lajur 1 atau lajur sebelah kiri.
Baca juga: Diskon Suzuki Akhir Tahun, Suzuki XL7 Diskon Rp 40 juta DP Nol
“Setelah petugas melakukan observasi, dapat kami pastikan bahwa material besi yang tertancap di KM 18+400 tersebut tidak berasal dari elemen jembatan atau infrastruktur jalan,” ujar Hendri, dalam keterangan resmi, Minggu (5/11/2023).
“Material besi tersebut berasal dari luar yang berbentuk obeng dan tertancap di karet expansion joint,” kata dia.
Hendri mengklaim, kendaraan yang terdampak tidak mengalami pecah ban yang dapat berakibat fatal seperti hilang kendali ataupun terguling.
Baca juga: Intip Harga Honda Jazz Bekas, mulai Rp 65 Jutaan
“Sejumlah kendaraan tersebut mengalami kempis ban, karena dari lokasi ditemukannya material besi di KM 18+400, kendaraan masih dapat berjalan sejauh 18-28 KM dari lokasi kejadian dan berhenti di KM 36-KM 46,” ucap Hendri.
Untuk memastikan kembali tidak ada material yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Jalan Layang MBZ, petugas kembali melakukan pemeriksaan expansion joint dan permukaan jalan dari KM 10 hingga KM 48 baik pada jalur menuju Cikampek maupun arah sebaliknya.
Saat ini, PT JJC juga tengah memproses klaim ganti rugi pengguna jalan yang mengalami kempeinya ban akibat kejadian ini sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Baca juga: Cara Ban Depan Mobil Tidak Selip Saat Lewat Tanjakan Spongebob
“Kami terus melakukan inspeksi expansion joint maupun permukaan jalan tol secara rutin,” kata Hendri.
“Melakukan perbaikan pada perkerasan jalan, pembersihan jalan tol seperti melakukan penyapuan debu dan pasir di lajur maupun di expansion joint, serta pembersihan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan air,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.