JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) bukan hanya memasarkan mobil listrik. Namun, pabrikan asal Korea Selatan ini juga mengaku sebagai pemain yang paling serius dalam membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
COO HMID Franciscus Soerjopranoto mengatakan, Hyundai mungkin bukan pionir dalam memasarkan mobil listrik. Tapi, Hyundai yang paling serius dalam mengembangkan mobil listrik di Indonesia.
Baca juga: Diduga Hyundai Staria Hybrid Tertangkap Kamera Sedang Tes
"Karena yang pertama, mereka membangun yang namanya charging station. Jadi, kalau dulu ada yang namanya chicken and egg, siapa yang duluan, yang buat mobil duluan atau gas station yang duluan," kata Frans, kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/10/2023).
"Karena konsumen juga bingung kan kalau ada produknya tidak bisa mengecas. Dulu kecemasannya seperti itu, produsen juga takut memberikan produk, tapi mengecasnya di mana?" kata Frans.
Frans menambahkan, Hyundai sebagai merek yang ingin maju dan sebagai game changer di industri otomotif dan pemain baru, menempatkan pilar yang kokoh untuk kendaraan listrik.
Baca juga: Melihat Drift King Melibas Tikungan dengan Hyundai Ioniq 5 N
"Yaitu ikut aktif di charging station dengan sekarang bekerja sama dengan public area, sekarang sudah sampai hampir 300 charging station. Tapi, yang pasti di setiap dealer kita sudah ada charging station," ujarnya.
Selain itum Frans menambahkan, tahun 2023 ini Hyundai juga bekerja sama dengan LG Solution Mobility dan berencana untuk memiliki pabrik baterai.
"Investasinya tidak tanggung-tanggung karena dari investasi 1,5 miliar dolar AS untuk manufaktur di Cikarang, ditambah lagi 1,1 miliar dolar AS untuk pabrik baterai ini," ujar Frans.
Jadi, pabrik baterainya adalah sel, kemudian diteruskan menjadi battery pack dan menjadi battery management system. Untuk battery management system, ada investasi lagi kira-kira 60 juta dolar AS, untuk yang ada di Cikarang. Kalau yang sebelumnya, ada di Karawang.
"Jadi kalau kita tambahkan itu kurang lebih itu sekitar 3 miliar juta dolar AS. Jadi, di luar charging station, ekosistemnya dibangun juga untuk pabrikan," kata Frans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.