JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran oli palsu di Indonesia kembali marak terjadi, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.
Informasi ini pertama kali dibahas di forum diskusi Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), yang dihelat pada akhir Agustus 2022.
Forum tersebut mengungkap jika peredaran oli palsu semakin fleksibel dan mudah dijumpai konsumen, karena mulai dipasarkan di forum jual beli (FJB). Kualitasnya pun semakin menyamai oli asli, dan kian sulit dibedakan.
Baca juga: Pemerintah Dorong Ekosistem EV, Investasi Sudah Capai Rp 3,2 Triliun
Walau peredarannya kian marak, produsen merek oli Castrol Indonesia, mengakui jika hal tersebut tidak berpengaruh pada angka penjualan.
Ekza Novtiano, Brand and Product Manager Castrol Indonesia menjelaskan, penjualan oli di tahun 2023 terbilang stabil dan masih dianggap aman.
“Secara penjualan, kami tidak terpengaruh. Walaupun isu itu (peredaran oli palsu) memang sedang ramai-ramainya diomongkan,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (7/9/2023).
Walaupun hal ini baik bagi pihak produsen, jika melihat dari sudut pandang lain, pihak konsumen-lah yang nampaknya masih jauh dari kata aman.
Baca juga: Pilihan Baru Oli Khusus Mobil Hybrid, Diklaim Bisa Bikin Baterai Dingin
Sebab maraknya peredaran oli palsu, ditambah dengan kualitas visualnya yang semakin mirip dengan oli asli, tentunya akan sangat membingungkan dan bahkan bisa merugikan konsumen.
Menyikapi hal ini, Ekza menyarankan para konsumen untuk mulai meninggalkan kebiasaan membeli oli dari FJB dan tidak tergoda dengan harga murah.
“Paling aman adalah membeli di lapak resmi produsen oli, yang sudah ada di marketplace. Atau kalau mau lebih yakin lagi, sebaiknya datang ke distributor offline, atau bengkel servis yang memang menjadi agen (oli resmi),” kata dia.