JAKARTA, KOMPAS.com - Lelang mobil bekas mayoritas diikuti oleh pedagang mobil bekas. Karena itu ada kesan bahwa pembeli perorangan jarang menang atau bisa mendapat unit yang diincar karena kalah modal.
Daddy Doxa Manurung selaku Presiden Direktur PT Balai Lelang Serasi (IBID), mengatakan, saat ini pelaksanaan lelang di balai lelang IBID dibuat agar persaingan lebih adil dan merata.
Baca juga: Perbandingan Pajak Tahunan Honda Brio RS dengan Toyota GR Sport
"Pelaksanaan lelang di IBID 100 persen online sehingga kesempatan bersaing akan lebih adil. Siapapun pesertanya tidak akan saling mengetahui satu sama lain," ujar Daddy kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).
"Hal ini tentu saja membuka peluang sebesarnya untuk setiap individu yang akan membeli mobil di lelang dan tentu saja bersaing hingga harga tertinggi sesuai budget yang dimiliki," kata dia.
Bady Qadarsyah, Operation Head Balai Lelang Auksi, mengakui bahwa saat ini lelang otomotif masih didominasi pedagang atau showroom dengan persentase 95 persen.
Baca juga: Ekosistem Motor Listrik Terhambat Orientasi Pedagang
"Padahal di lelang itu bebas, semua balai lelang semua orang boleh ikut. Cuma memang orang masih berpikir lelang itu ribet jadi banyak yang tidak mau datang," katanya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Bady mengatakan, saat ini pihaknya terus berusaha untuk memperbanyak persentase peserta pribadi.
"Itu memang fokus hampir semua balai lelang. Cuma pertama selain orang belum paham balai lelang itu seperti apa padahal mudah dan gampang dan mobil lelang itu bagus-bagus dan sekarang fasilitas online sudah ada," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.