KLATEN, KOMPAS.com - Hub drive merupakan jenis penggerak motor listrik dengan konstruksi dinamo berada di tengah roda atau pelek.
Berbeda dengan motor konvensional, biasanya roda penggerak digerakkan oleh rantai. Akan tetapi motor listrik tidak membutuhkan pentransfer daya karena dinamo ada di tengah roda secara langsung.
Hub-drive motor listrik menyatu dengan pelek belakang, isinya dinamo, koil, dan magnet yang bertugas menggerakkan motor listrik.
Baca juga: Bawa Beban Berlebih Bisa Bikin Baterai Motor Listrik Cepat Habis
Maka dari itu, mengganti ban motor listrik tidak bisa dilakukan sembarangan. Lantas, apa yang perlu diperhatikan saat mengganti ban motor listrik tipe hub drive?
Manager Product Planning Department United E-Motor Subandrio mengatakan penggantian ban pada motor listrik membutuhkan cara khusus agar tidak merusak komponen.
“Roda belakang motor listrik tidak bisa langsung dilepas dan ditarik keluar karena ada beberapa kabel yang terhubung pada hub roda dan harus dilepaskan terlebih dahulu,” ucap Subandrio dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Estimasi Biaya Upgrade Baterai Motor Listrik
Proses pelepasan ban belakang cukup mudah menurut Subandrio, asal peralatan lengkap. Pengguna cukup menyiapkan kunci sok ukuran 27, kunci T10 dan T12, serta obeng plus.
Misal penggantian ban pada motor United T1800, dia menggunakan penggerak jenis hub-drive yang banyak dijumpai pada sebagian besar motor listrik di Indonesia. Konstruksinya juga cukup mirip menurut Subandrio.
Langkah pertama, pengguna bisa membuka jok motor dengan kunci T10, kemudian melepas soket sekring yang menempel pada bagian controller. Jika sudah terlepas, soket bisa ditarik keluar lewat bagian bawah motor.
Baca juga: Ketahui Penyebab Baterai Motor Listrik Tidak Bisa Dicas
Selanjutnya pengguna perlu melepas kaliper yang terdapat pada sisi bagian kanan dengan kunci T12. Jika kaliper sudah terlepas, tinggal melepas as roda seperti pada motor konvensional sebelum menarik roda keluar.
“Buka as roda dengan menggunakan kunci sok 27 sampai selesai setelah itu keluarkan roda dari motor untuk mengganti ban,” ucapnya.
Subandrio mengatakan, tidak ada pantangan khusus yang harus diikuti pengguna saat mengganti ban belakang. Namun sebagai catatan, dia menyarankan pengguna supaya tidak menggunakan congkel ban. Tekanan yang keliru dikhawatirkan bisa membuat hub-drive penyok.
“Sebaiknya (roda) dibawa ke bengkel servis ban. Alasannya karena mereka punya alat press khusus untuk memasang roda. Itu jauh lebih aman, karena pelek tidak akan peyang,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya