JAKARTA, KOMPAS.com - SMEV merupakan merek motor listrik yang digagas bengkel custom Studio Motor. Bermarkas di Ciputat, SMEV langsung mengumumkan dua produk, yakni EM-1 dan EM-T.
EM-1 merupakan motor listrik pertama, didesain bergaya petualang namun cocok untuk dipakai harian. Sedangkan EM-T, desainnya jauh lebih rugged, lebih gagah karena disesuaikan untuk trail dan adventure.
Riza Ardiana, Co-Founder SMEV menjelaskan, EM-T merupakan kependekan dari Electric Motor-Trail. Jadi untuk EM-T memang lebih fokus memenuhi kebutuhan konsumen yang senang off-road.
Baca juga: Mengenal SMEV, dari Industri Kustom Motor Jadi Pabrikan Motor Listrik
SMEV EM-T, motor listrik lokal bergaya petualang yang bisa dikustomisasi
"EM-T, ini sebenarnya lebih ke adventure style, lebih laki tapi cocok juga buat cewek. Untuk medan yang lebih off-road, range segala macam kurang lebih saman dengan EM-1," ucap Riza saat acara peluncuran, Minggu (23/7/2023).
Artinya secara spesifikasi, EM-T dilengkapi dengan baterai 72V 40 Ah. Dinamo yang digunakan kabarnya lebih besar, 4.000 Watt, top speed di 105 Kpj dan jarak jelajah diklaim 120 Km.
Soal waktu pengecasan, dengan arus yang besar EM-T bisa diisi dari 20 persen hingga penuh sekitar dua jam sampai tiga jam. Terbilang cukup cepat dan bisa dapat daya jelajah yang jauh.
Baca juga: Komentar Bijak Stoner Soal Masa Depan Marquez
SMEV EM-T, motor listrik lokal bergaya petualang yang bisa dikustomisasi
Melihat tampilannya, EM-T dan EM-1 memang jauh berbeda. EM-1 rasanya lebih rendah, sedangkan bodi EM-T lebih jangkung, sangat terasa aura trail.
Lalu, soal desain bodinya pun berbeda, Layaknya motor trail ada bagian shroud atau sayap. Lalu bodi belakang minimalis dengan bagian besar yang biasanya dipasangi stiker nomor start, seperti motor trail balap.
Pada motor prototipe yang dipamerkan, bodinya dibuat dari bahan besi. Mungkin nanti untuk versi produksinya akan memakai bahan serat karbon seperti EM-1. Bagian jok pun dibuat satu bagian, beda dengan EM-1 yang terpisah antara penumpang dan pengendara.
Perbedaan utama ada pada bagian kaki-kaki dan sasis. Suspensi depan model upside down dan ukurannya sangat besar. Sedangkan di belakang, modelnya monoshock, layaknya motor trail kebanyakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.