Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2023, 18:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hawa air conditioner (AC) kurang dingin merupakan salah satu kendala umum yang biasanya dijumpai pemilik mobil tua (motuba).

Kendala ini dianggap cukup membingungkan, karena komponen pendukung AC mobil, seperti aki dan freon, dalam kondisi baik dan kapasitasnya penuh, jadi apa penyebabnya?

Nizar Muzaki, Teknisi Bengkel Spesialis AC Dokter Mobil mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kualitas pendinginan AC mobil.

Tapi khusus motuba, biasanya ada satu sebab utama yang seringkali dia jumpai saat proses servis, yakni suhu mesin yang tidak stabil.

Baca juga: Modifikasi Mio Bermesin 2 Tak, Kanibal Kawasaki Ninja 150 Super Kips

Mesin mobil tua Toyota Kijang KapsulKompas.com/Daafa Mesin mobil tua Toyota Kijang Kapsul

“Khusus motuba, biasanya (AC mobil tidak dingin) karena suhu mesin panas. Ini biang masalahnya,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Menurut dia, temperatur mesin mobil sangat mempengaruhi kualitas pendinginan AC. Dalam hal ini, motuba yang sudah termakan usia biasanya akan memiliki retetan kerusakan yang membuat mesin mudah overheat.

“Kalau ditelusuri sebab mesin motuba overheat, ujung-ujungnya ada masalah di radiator. Biasanya radiator sudah berkerak dan pendinginannya tidak bisa maksimal,” katanya.

Zaki menjelaskan, ada beberapa langkah penanganan yang dilakukan jika AC motuba tidak dingin. Penanganan itu berupa pemeriksaan pada bagian kompresor mobil.

Baca juga: Kesalahan Pengguna yang Bisa Merusak Transmisi Matik

Kompresor AC yang terendam air bisa macet pada bagian magnetic clutchnyaKompas.com/Erwin Setiawan Kompresor AC yang terendam air bisa macet pada bagian magnetic clutchnya

“Kami mulai dari pemeriksaan tekanan kompresor. Kalau masih rendah, seharusnya servisnya tidak akan banyak, tapi kalau tekanannya tinggi, bakalan rumit,” ujarnya.

Saat memeriksa tekanan kompresor, digunakan alat bernama manifold gauge. Kompresor yang masih sehat memiliki tekanan antara 25 psi sampai 30 psi, sedangkan yang rusak memiliki tekanan di atas 40 psi.

Untuk solusi penanganan terbaik, Zaki menyarankan pengguna untuk melakukan penggantian total kompresor AC. Langkah ini dianggap lebih minim risiko dan manfaatnya bisa lebih terasa.

“Kalau tekanan di atas 40 psi opsinya hanya ada dua, yakni mengganti dengan kompresor baru atau dilakukan pembongkaran total untuk mencari sumber penyakitnya,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com