Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Targetkan Poduksi Mobil Capai 1,6 Juta di Tahun Ini

Kompas.com - 24/02/2023, 17:31 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menargetkan produksi mobil pada tahun ini mampu mencapai 1,6 juta unit, menyusul tren positif sektor otomotif di samping masih tingginya ketidakpastian global.

Hal tersebut diungkapkan Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo dalam diskusi bertajuk 'Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit di 2023' di Jakata, Kamis (23/2/2023).

“Capaian produksi selama 2022 1,5 juta (mobil). Maka pada tahun 2023 kami berharap bisa mencapai lebih dari 1,6 juta," katanya.

Baca juga: Jokowi Keluhkan Macet karena Penjualan Mobil Naik, Ini Kata Kemenperin

Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023). dok.Anshary Diskusi Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit? yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Target ini, lanjut Dodiet, memang tidak terlalu besar karena masih terdapat uncertainty rantai pasok yang sana mempengaruhi industri ke depan.

Dengan demikian, dibutuhkan tambahan produksi 400 ribu unit untuk mencapai target produksi 2 juta unit di tahun 2025. Selanjutnya tahun 2030, produksi mobil ditargetkan mencapai 3 juta unit.

Meski demikian, Dodiet mengatakan pemerintah senantiasa mendorong industri untuk memperluas pasar ekspor.

Mengingat saat ini, dari total produksi yaitu 1,5 juta unit sepanjang 2022, sekira 400.000 unit di antaranya merupakan ekspor terutama ke wilayah ASEAN, Amerika Latin, serta Timur Tengah.

Baca juga: Gesits Tunggu Realisasi Subsidi Motor Listrik

Ilustrasi ekspor mobil.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi ekspor mobil.

"Perluasan pasar ekspor tentu bisa meningkatkan target produksi yang ada," ucap dia.

Ia menambahkan, pada tahun 2030, pasar domestik ditargetkan menembus 2,1 juta unit. Sedangkan ekspor dibidik 900.000 unit.

“Pemerintah jaga supply chain, ini juga tantangan target produksi 2 juta (di tahun 2025). Dari sisi financial ada kemungkinan pengurangan bunga secara flat, karena mempengaruhi minat masyarakat beli produk,” kata Dodiet.

Target ini diyakini bisa dicapai karena rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih cukup rendah, yakni 99 per 1.000 orang. Artinya, pasar mobil masih berpotensi tumbuh positif ke depannya.

“Pemerintah bisa melakukan intervensi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan mobil. Pemerintah juga mendorong peralihan mobil dari ICE ke elektrifikasi,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com