Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi Pengemudi Fortuner Arogan, Tabrak dan Ancam Sopir Taksi Online

Kompas.com - 12/02/2023, 17:50 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

“Pengemudi harus paham kalau menyetir berisiko kecelakaan dan rawan konflik, jadikan tanggung jawab sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, bukan slogan,” kata Sony, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Chery Lebih Pilih Indonesia Jadi Basis Produksi Setir Kanan

Kemudian pengendalian diri diperlukan agar bisa berbagi, sopan, dan mengalah ketika berkendara. Anggap saja banyak pengguna jalan yang memiliki kepentingan yang mungkin harus didahulukan.

“Terakhir adalah positive thinking, sampingkan ego dan pikirkan risiko terburuk,” ucap Sony.

Jika pengemudi sudah emosi, tarik dan buang napas secara teratur. Buang pikiran-pikiran jelek yang bisa menimbulkan konflik di jalan dan fokus pada tujuan akhir dalam perjalanan tersebut.

Baca juga: Diskon Suzuki Ignis di Jawa Tengah Tembus Rp 17 Juta

Pajero Sport Facelift Dakar Ultimate 4x2KOMPAS.COM/STANLY RAVEL Pajero Sport Facelift Dakar Ultimate 4x2

Di samping itu, mengapa pengendara SUV ladder frame seperti Fortuner ataupun Pajero Sport kerap bertindak arogan?

Rupanya hal ini bukanlah hanya stigma orang belaka, tetapi jenis mobil tersebut juga ada pengaruh terhadap karakter pengemudinya.

“Dimensi kendaraan yang besar membuat pengemudi merasa aman di dalam kabin yang kokoh, artinya tidak terjangkau oleh pengemudi lain,” ucap Sony.

Baca juga: Identik Mobil Sultan, Adakah Pembeli Ferrari yang Bayarnya Nyicil?

Sony melanjutkan, kondisi ini sering dimanfaatkan secara negatif oleh beberapa pengguna, hingga melakukan aksi-aksi yang tidak terpuji seperti agresif, arogan, sampai dengan mengintimidasi pengendara lain.

“Oknum-oknum seperti ini kadang membuat citra dari kendaraan dan pengemudi tersebut jelek di mata masyarakat. Padahal tidak semua negatif. Jadi menurut saya, stop arogansi dan tanamkan budaya malu,” kata dia.

Adapun Sony menyarankan, jika bertemu dengan pengemudi yang arogan, hal yang pertama dilakukan adalah tetap berlaku defensif. Jangan sampai terpancing emosi oleh pengemudi ini.

“Jika pengemudi terpancing provokasi, itu lah yang dinginkan orang arogan tadi, jadi merasa ada teman bermain dengan bahaya,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com