Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2023, 17:21 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis dari Institute for Energy Economics and Financial Analyis (IEEFA) Putra Adhiguna menyatakan bahwa, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia lebih boros dibanding beberapa negara lain.

Dari data IEEFA, konsumsi BBM untuk kendaraan ringan konvensional di Tanah Air mencapai lebih dari 8 liter per-100 kilometer (km). Angka tersebut, lebih boros 40 persen jika harus dikomparasi dengan konsumsi BBM di India dengan 6 liter per 100 km.

"Hal ini, tidak mencerminkan sebuah negara yang khawatir masalah impor minyak," kata dia, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Instruktur Safety Riding Ungkap Kelemahan Ujian Teori SIM

Ilustrasi macet.KOMPAS.COM/Sandro Gatra Ilustrasi macet.

Menurut Putra, kondisi tersebut terjadi karena Indonesia belum memiliki komitmen untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan target penghematan BBM. Aturan yang ada saat ini, masih belum selaras dengan kebijakan lainnya.

Maka, kata Putra, para pemangku kepentingan harus meminta industri otomotif untuk menyelaraskan arah bisnis mereka dengan kepentingan nasional untuk kendaraan yang lebih efisien, rendah emisi, dan bergerak menuju industri kendaraan listrik pada masa mendatang.

"Kebijakan yang mewajibkan target tertentu seperti penghematan bahan bakar (fuel economy) harus segera diterapkan untuk menekan industri otomotif menuju kendaraan yang lebih efisien," ujarnya.

Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya 2023, Polisi Bakal Tindak Pengendara yang Pakai Strobo

Ilustrasi macetralfgosch Ilustrasi macet

Diketahui, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat jumlah penyerapan jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite (RON 90) selama 2022 diperkirakan mencapai 29,48 juta kiloliter (KL).

Penyerapan BBM Pertalite ini mencapai 98,56 persen dari target kuota sebesar 29,91 juta KL pada 2022.

Sementara khusus kuota Pertalite 29,91 juta KL. Sudah ditingkatkan 30 persen dari awal 23,05 juta KL pada periode yang sama karena adanya proyeksi peningkatan permintaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke