Apa Kabar Recall Daihatsu Rocky dan Gran Max?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengklaim, sampai saat ini proses penanganan perbaikan atau recall untuk Rocky sudah mengalami perkembangan signifikan.

Jumlahnya mengalami kenaikan signifikan dari update pada 10 bulan sebelumnya yang secara keseluruhan masih di bawah 50 persen.

"Dibandingkan 10 bulan lalu untuk saat ini sudah 66 persen. Target kami harapkan dalam satu tahun ini selesai," kata Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT ADM, kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.

Baca juga: Ditanya Soal Kapan Luncurkan Mobil Listrik, Ini Jawaban Daihatsu

Sementara Gran Max, jumlah yang sudah ditangani atau diperbaiki juga naik meski tak begitu signifikan. Menurut Bambang, untuk proses penanganan recall-nya baru 42 persen.

Lihat Foto

Daihatsu recall Rocky di Indonesia(Tangkapan kamera/ADM)

Dari sisi kendala, menurut Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT ADM, masih sama dengan sebelumnya.

Agung menjelaskan, pihaknya sudah berusaha menghubungi pelanggan Rocky dan Gran Max yang terdampak kampanye recall.

Namun, banyak dari pemilik yang sulit dikarenakan masalah waktu. Apalagi untuk pengguna Gran Max dengan jam operasional tinggi.

"Masih klasik, banyak yang bentrok di waktu juga. Kami sudah berusaha menghubungi dan mengundang untuk perbaikan, karena ini masalah tanggung jawab juga jadi kami sedang siapkan strategi juga. Kami harapkan tahun ini bisa selesai," kata Agung.

Baca juga: All New Ayla dan Agya Bakal Pakai Mesin Turbo?

Daihatsu melakukan recall untuk 9.378 unti Rocky karena adanya masalah pada dudukan shock absorber depan yang berpotensi terlepas. Hal ini juga dialami saudara kembarnya, Toyota Raize.

Lihat Foto

Daihatsu Gran Max dapat penyegaran dengan mesin 1.5 L terbaru(Kompas.com/Donny)

Sedangkan untuk Gran Max, total ada 11.734 unit termasuk Luxio yang mengalami masalah pada ECU mesin. Kondisi tersebut membuat mesin mengalami beberapa masalah, seperti RPM yang tak stabil, knocking, dan tersendat sampai membuat mesin mati.