Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kendaraan Rakitan Karoseri Lokal Masih Ikuti Kebutuhan Pasar

Kompas.com - 18/01/2023, 18:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan karoseri kini menjadi bisnis yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, tren kendaraan juga berubah kian maju dan berkembang.

Berbagai karoseri lokal kini kian bersaing ketat memberikan pelayanan terbaik untuk pembuatan bodi dan interior kendaraan sesuai keinginan pelanggan. 

Winston Wiyanta, Managing Director karoseri Delima Jaya mengatakan, karoseri lokal hingga saat ini masih memiliki ciri khas yaitu mengikuti kebutuhan pasar dari masyarakat Indonesia.

Baca juga: Kelemahan Rem Kombinasi pada Motor Matik

Karoseri lokal jika dibandingkan karoseri luar negeri, kita benar-benar mengikuti permintaan pelanggan. Kalau kendaraan buatan luar negeri dan di bawa ke sini belum tentu cocok dengan permintaan lokal. Tentang harga, harga karoseri di Indonesia lebih bagus dari luaran,” kata Winston saat ditemui langsung oleh Kompas.com di pabrik Delima Jaya, Selasa (18/1/2023).

Kendraan rakitan karoseri Delima JayaKompas.com/ Janlika Putri Kendraan rakitan karoseri Delima Jaya

Wiston menjelaskan, jika saat ini Karoseri Delima Jaya sendiri masih banyak menerima orderan untuk merancang mobil khusus. Maka dari itu, spek mobil tersebut harus menyesuaikan kebutuhan.

“Contoh kendaraan untuk kebutuhan polisi, nanti kendaraan tersebut diperuntukan untuk apa kebutuhannya, entah itu untuk kampanye, mengamankan unjuk rasa atau untuk bawa peralatan amunisi. Itu benar-benar di-custom atau menyesuaikan,” ucap Wiston.

Baca juga: Begini Cara Aman Skutik Melewati Jalan Menurun dan Menikung

Maka dari itu, menurut Winston penting pada saat merancang kendaraan khusus untuk melakukan koordinasi yang intensif dari kedua belah pihak. Yaitu dari tim teknisi dengan permintaan pelanggan.

“Kalau mobil jenis standar tentunya harus mengikuti standar emisi di negara kita. Misalnya euro 4, kemudian bahan bakarnya pakai apa. Hal itu karena di Kemenhub, setiap kita buat karoseri ada SKRB  kendaraan yang dirancang,” kata Winston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau