Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Busi Balap Bisa Dongkrak Performa Mesin Standar?

Kompas.com - 31/12/2022, 14:02 WIB
Stanly Ravel

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi balap atau racing memang ampuh mendongkrak tenaga. Namun harus dipahami hal tersebut hanya berlaku bagi mesin yang memiliki spesifikasi khusus atau kompresi tinggi.

Lantas bagaimana efeknya bila busi balap diaplikasi untuk kendaraan standar yang digunakan harian? Apakah bisa meningkatkan performa mesin, atau justru memiliki efek negatif!

Menjawab hal ini, Diko Oktaviano, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia menjelaskan, penggunaan busi racing untuk mesin mobil atau sepeda motor standar akan sangat merugikan. Usia busi juga tidak maksimal.

Baca juga: Kejadian Lagi, Mobil Meluncur Akibat Lupa Tarik Rem Tangan

"Sampai saat ini hal itu memang masih sering dipertanyakan. Jadi jawabannya itu sia-sia, tidak akan berdampak pada mesin standar karena memang spesifikasinya berbeda, yang ada justru membuat tak nyaman kendaraan ketika digunakan," ucap Diko beberapa waktu lalu.

Menurut Diko, busi racing didesain dan dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan mesin yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk kebutuhan kompetisi.

Artinya, ada perubahan besar-besaran yang sudah dilakukan pada sektor mesin, di mana kompresi telah mengalami peningkatan yang lebih tinggi dengan suhu, getaran, dan pembakaran yang melampaui kondisi di dalam mesin biasa.

Bila disematkan pada mesin standar dan digunakan untuk harian, hasilnya tak akan memberikan dampak apa-apa. Bahkan justru bisa membuat busi racing mengalami overheat atau kerusakan lainnya.

Baca juga: Tanpa QR Code, Beli Solar Subsidi Dibatasi 20 Liter Per Hari

"Sudah jelas beda karakteristik, dalam penggunaan mesin biasa bisa menyebabkan beberapa masalah. Dari deposit karbon yang berlebih hingga misfiring. Apalagi bila penggunaan hanya jarak depan dan banyak melakukan stop n go. Ruginya bisa lari ke usia busi atau kendaraan, seperti boros BBM dan lain sebagainya," ujar Diko.

Lebih lanjut Diko menyarankan, untuk yang ingin memaksimalkan tenaga mesin standar, baiknya menggunakan tipe busi lain. Contohnya pada produk NGK adalah Iridium IX.

Busi NGK Iridium IX dirancang menggunakan teknologi balap, tapi bisa diadaptasi atau digunakan untuk kendaraan harian. Ujung elektroda pusatnya terbuat dari logam mulai iridium yang diklaim punya titik leleh lebih tinggi dan konduktivitas listrik yang besar.

Baca juga: Apakah Ban Cadangan Ada Usia Pakainya?

Kondisi tersebut membuat akselerasi mesin standar lebih responsif karena percikan listrik lebih fokus untuk menghasilkan api yang lebih cepat membesar hingga ledakannya lebih tinggi.

Bahkan juga bisa membuat bahan bakar lebih irit karena menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dibanding elektroda busi standar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau