Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Penyebutan Jenis Busi pada Mobil

Kompas.com - 17/12/2022, 09:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenis busi mobil ternyata beragam jika ditinjau dari materialnya. Meski hampir semua busi menggunakan keramik dan besi pada bodinya, tapi ujung elektroda busi menggunakan bahan yang berbeda-beda.

Perbedaan material tersebut rupanya berpengaruh pada performa, ketahanan serta tujuan penggunaanya. Seperti mobil biasa dan mobil balap, tentu menggunakan jenis busi yang berbeda.

Dulu, busi pada mobil kebanyakan menggunakan busi standar atau busi yang terbuat dari bahan nikel untuk ujung elektrodanya. Tapi kini, banyak mobil mulai menggunakan busi berbahan iridium.

Ditambah lagi ada busi platinum dan lain-lain. Beragam pilihan ini kemudian membuat konsumen salah kaprah dalam memahami jenis busi yang beredar di pasaran.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Busi Iridium KW dan Ori?

Kode Produksi busi sulit dipalsukan karena tertulis menggunakan laser dan sangat kecilKompas.com/Erwin Setiawan Kode Produksi busi sulit dipalsukan karena tertulis menggunakan laser dan sangat kecil

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan untuk saat ini kebanyakan mobil menggunakan busi standar dan iridium, sementara platinum masih jarang digunakan.

“Busi standar terbuat dari material nikel, busi ini yang perlu diganti setiap mobil menempuh jarak 20.000 Km, jadi memang ketahanan busi standar tidak seawet busi iridium,” ucap Didi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Dia mengatakan ciri fisik dari busi standar memiliki ujung elektroda yang khas, sangat mudah dibedakan dengan busi lainnya.

Baca juga: Dampak Negatif Gunakan Busi KW pada Performa Mesin

Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama. Kompas.com/Erwin Setiawan Busi KW dan asli dibedakan dari ujung eletrodanya, busi asli memiliki ujung elektroda yang lebih panjang dan ujung logam elektrodanya ada gundukan, tidak langsung runcing, padahal keduanya busi dengen merek dan kode yang sama.

“Ujung busi standar memiliki elektroda berbentuk tumpul, nah material itu lah yang terbuat dari nikel, sedangkan busi iridium memiliki bentuk elektroda lancip menyerupai jarum,” ucap Didi.

Dia mengatakan untuk busi iridium memiliki usia pakai yang lebih lama daripada busi standar, maka dari itu busi ini mulai banyak digunakan di mobil.

“Setiap 100.000 Km, busi iridium perlu diganti, usia pemakaiannya lebih lama karena busi iridium terbuat dari bahan yang awet pada ujung elektrodanya,” ucap Didi.

Baca juga: Awas, Banyak Beredar Busi KW

Busi Kendaraan NGKKOMPAS.com/STANLY RAVEL Busi Kendaraan NGK

Sedangkan busi platinum, menurut Didi merupakan busi yang banyak digunakan untuk mobil-mobil sport atau kencang.

“Busi platinum biasa digunakan pada mobil-mobil sport, sebutan lain dari busi platinum adalah busi racing, meski demikian busi ini bisa dipakai untuk mobil-mobil biasa asal menyesuaikan dengan jenis mobilnya,” ucap Didi.

Jika diurutkan dari harganya, busi standar memiliki harga paling murah dan usianya paling pendek. Sedangkan busi iridium memang lebih mahal, apalagi busi platinum.

Baca juga: Warna Busi Jadi Hitam dan Merah, Ini Penyebabnya

Busi kendaraan NGKKOMPAS.com/STANLY RAVEL Busi kendaraan NGK

“Dari setiap jenis busi memang harganya berbeda-beda, karena dari pemakaian busi dapat menghasilkan tenaga yang berbeda pula pada mobil, terlebih lagi untuk mobil yang membutuhkan tenaga besar seperti mobil sport maka butuh busi khusus yaitu platinum,” ucap Didi.

Jadi, jangan salah lagi dalam menyebut jenis busi, untuk busi standar itu namanya busi nikel, terus busi yang lebih baik di atasnya ada busi iridium, di atasnya lagi ada busi platinum yang diperuntukkan untuk mobil-mobil sport.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com