Rasa Berkendara New Xpander Cross, Masih Mirip Model Lawas?

JAKARTA, KOMPAS.com – Mitsubishi New Xpander Cross yang meluncur pada pertengahan 2022, mendapatkan penyegaran dari sektor desain dan fitur. Lantas, bagaimana dengan rasa berkendaranya?

Secara dimensi mobil ini masih sama dengan yang sebelumnya. Di atas kertas, Xpander Cross terbaru punya ukuran (PxLxT) 4.595 mm x 1.790 mm x 1.750 mm.

Begitu juga dengan mesin, yakni masih mengusung unit berkode 4A91 1.499 cc MIVEC yang menghasilkan tenaga 105 PS atau setara 103 tk pada 6.000 rpm dan torsi 141 Nm pada 4.000 rpm.

Baca juga: Honda Forza 250 Terbaru Siap Meluncur, Dijual Rp 79 Jutaan

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Mitsubishi New Xpander Cross

Tak mengherankan bila rasa berkendara New Xpander Cross kurang lebih masih mirip dengan model lama.

Meskipun ukurannya agak besar, tapi didukung setir yang ringan, membuat pengendalian mobil terasa lincah di perkotaan.

Bermanuver di jalan-jalan sempit masih terasa mudah, apalagi posisi duduk yang cukup tinggi membuat visibilitas terasa baik.

Baca juga: Banyak Maling di Bus AKAP, Ini Cara Aman Hindari Kehilangan Barang

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ruang mesin Mitsubishi New Xpander Cross

Peredaman dan bantingannya pun terasa lebih unggul dibandingkan kompetitor sekelas, seperti Toyota Rush ataupun Suzuki XL7.

Sementara itu, respons mesin terasa lebih dari cukup saat dipakai bermacet-macetan di tengah kota. Sedangkan pada pemakaian luar kota, mobil juga bisa diajak agresif dengan memainkan fitur overdrive off di transmisi.

Terlebih New Xpander Cross sudah menyematkan Active Yaw Control (AYC) yang berfungsi untuk meningkatkan performa menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman pada roda depan.

Baca juga: SPK Toyota Kijang Innova Zenix 4.000 Unit, Dominan Varian Hybrid

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Mitsubishi New Xpander Cross

Saat berkendara di jalan tol yang basah, pengemudi. bisa semakin percaya diri karena mobil bakal lebih stabil ketika diajak manuver cepat.

Satu catatan ada pada fitur kamera mundurnya. Memang kameranya punya beberapa sudut pandang yang bisa memudahkan pengemudi.

Tapi tampilannya di layar head unit terasa kurang terang. Demi keamanan, pengemudi akhirnya harus memastikan lagi lewat kaca spion saat mundur.