JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan saat ini total investasi kendaraan listrik di dalam negeri sudah mencapai Rp 1,92 triliun.
Jumlah terkait merupakan akumulasi dari beberapa sektor transportasi, yaitu 4 perusahaan bus listrik, 3 perusahaan mobil listrik, dan 35 perusahaan roda dua dan tiga listrik.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI, Rabu (8/11/2022).
Baca juga: Toyota bZ4x Meluncur, Bagaimana dengan Prius PHEV?
"Indonesia sudah siap masuk ke industri elektrifikasi. Tinggal penyerapan pasar, tadi kan sudah banyak instrumen-instrumennya yang dibuat. Mudah-mudahan ya berjalan lebih cepatlah," ucap Taufik.
Lebih rinci, pada kendaraan bus listrik investasi yang ditangkap pemerintah sebanyak Rp 360 miliar dengan total kapasitas produksi per-tahun mencapai 2.400 unit.
Selanjutnya, investasi mobil listrik yang dilakukan oleh tiga pabrikan otomotif di dalam negeri, dengan kapasitas terpasang seluruhnya mencapai 14.000 unit per tahun, mencapai Rp 1,062 triliun.
Sementara untuk sepeda motor listrik dan roda tiga listrik, total investasinya mencapai Rp 506 miliar dari 35 perusahaan yang sudah memiliki fasilitas perakitan.
Pada fasilitas dimaksud, dinyatakan bahwa kapasitas terpasang di pabrik total mencapai 1,04 juta unit per tahun.
Baca juga: Luhut Pastikan Produksi Baterai Kendaraan Listrik Nasional Mulai 2024
Berdasarkan data registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sejak 2015 hingga September 2022, tercatat jumlah sepeda motor listrik sebanyak 21.668 unit, mobil listrik sekitar 3.317 unit, kendaraan komersial 57 unit, dan roda tiga sejumlah 51 unit.
Namun jumlah itu, yakni 25.316 unit, masih jauh dari target pemerintah pada tahun 2025. Di mana, Indonesia harus mampu memproduksi 400.000 mobil listrik dan 1,75 unit motor listrik.
“Itu minimalnya. Jadi kalau misalnya masyarakat atau pasar menyerap lebih cepat, saya kira target itu bisa dilampaui,” ujar Taufik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.