SEMARANG,KOMPAS.com - Mesin injeksi sistem kompresi bahan bakar diatur seluruhnya berdasarkan perintah electronic control unit (ECU).
Aliran bahan bakar mengandalkan injektor di masing-masing silinder. Karena itu, jika salah satu saja tersumbat respon mesin menerima akselerasi jadi terlambat.
Kompresi jadi bermasalah karena salah satu silinder tidak seimbang. Otomatis performa mesin turun signifikan dan kinerja beberapa komponen terganggu.
Syarat kompresi mesin bekerja normal, masing-masing komponen pengapian, jalur bahan bakar, dan pasokan udara bisa saling tersinkronisasi.
Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Injektor Mobil Bensin Bermasalah?
Dengan pengapian yang berjalan tidak normal, busi ikut terpengaruh karena silinder mesin bekerja tak maksimal.
Hal ini bisa ditandai dari warna ujung elektroda busi yang basah dan kehitaman. Hal tersebut menunjukkan campuran bahan bakar dan udara berbanding terbalik.
Lantas apakah memengaruhi usia pakai busi?
Kempes, Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen mengatakan, busi menghantarkan arus listrik koil untuk di konversi menjadi api yang meledak saat bertemu bahan bakar.
"Api yang dihasilkan kecil atau besar salah satunya ditentukan karena semprotan nozzle injector bahan bakar," ucap Kempes kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Rifat Sungkar Geber Mitsubishi Triton di Reli AXCR
Busi yang basah karena kompresi tidak berjalan cenderung lebih dingin. Tekanan bahan bakar dari injektor yang kecil, membuat percikan bunga api hilang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.