Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Main Golf, Cerita Awal Mula Kartel Harga Honda dan Yamaha

Kompas.com - 03/11/2022, 12:29 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sudah menjadi rahasia umum bahwa para petinggi perusahaan Jepang saling bertemu dan bertegur sapa, meski di depan terlihat bersaing secara serius.

Mereka kerap aktif di Jakarta Japan Club (JJC), yang saat ini menjadi komunitas orang Jepang terbesar di Indonesia.

JJC yang didirikan sejak 1970, awalnya berfungsi sebagai kamar dagang industri, yang mendukung pengembangan iklim bisnis perusahaan Jepang.

Baca juga: Terbukti Kartel, Honda dan Yamaha Akhirnya Bayar Denda

Ilustrasi lapangan golf dengan 27 holes PIK 2. DOK. PIK2 Ilustrasi lapangan golf dengan 27 holes PIK 2.

Lambat laun JJC berkembang menjadi sebuah paguyuban. Tak hanya membahas soal bisnis, komunitas ini turut memfasilitasi kehidupan ekspatriat Jepang di Indonesia, termasuk dalam kegiatan budaya dan olahraga, salah satunya kompetisi golf.

Siapa yang menyangka, dari ajang senang-senang ini, beberapa direksi Jepang tersangkut kasus kartel harga sepeda motor di Indonesia.

Hal ini diungkap dalam putusan Perkara Nomor:04/KPPU-I/2016 soal Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam Industri Sepeda Motor Jenis Skuter Matik 110-125 CC di Indonesia.

Baca juga: 2 Motor Listrik Baru Polytron, Dijual Rp 16 Jutaan

Dalam pengakuan BAP yang disematkan dalam putusan KPPU, Yoichiro Kojima, Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) (Terlapor I), mengakui pertemuan dengan Presiden Direktur PT Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma (Terlapor II) di lapangan golf pada tahun 2013 sampai November 2014.

Investigator: Saudara saksi pernah bermain golf dengan Pak Inuma?

Kojima: Tidak sering tapi pernah bermain dengan Inuma.

Investigator: Ingat tidak saudara saksi main dengan Pak Inuma di mana yang paling ingat dengan Pak Inuma?

Kojima: Main di mana saya lupa.

Baca juga: Warga Sipil Boleh Pakai Pelat Mobil RFS, tapi Ada Syaratnya

Honda BeAT dengan Penampilan Barudok.AHM Honda BeAT dengan Penampilan Baru

Hal senada turut disampaikan oleh Inuma dalam BAP yang dipaparkan dalam putusan KPPU. Presdir AHM ini mengaku masuk di Honda Motor pada 1972, lalu menjadi petinggi AHM sejak April 2013.

Investigator: Apalah dalam menjalani hobi golf itu apakah Anda pernah bermain dengan WN Jepang yang menjabat dalam perusahaan/produsen kompetitor lain?

Inuma: Ya.

Investigator: Apakah itu rutin dilakukan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau