KLATEN, KOMPAS.com - Aki zuur atau cairan asam sulfat merupakan cairan yang mengandung senyawa H2SO4 yang digunakan untuk mengisi aki. Cairan ini bersifat asam, mudah bereaksi dengan benda logam, korosi dan gatal jika kena kulit manusia.
Cairan asam sulfat mampu menyimpan serta menyalurkan arus listrik dengan baik sehingga jenis senyawa ini dijadikan cairan elektrolit pada aki. Cairan ini dijual di pasaran dengan kemasan botol merah.
Air aki zuur digunakan untuk pertama kali mengisi aki dari kondisi kosong. Lantas, perlu kah mengganti aki zuur?
Baca juga: Mitos atau Fakta, Air AC Bagus untuk Menambah Air Aki?
Pemilik One Aki Ceper Wawan, mengatakan aki zuur dibutuhkan untuk mengisi aki baru dan tidak perlu dikuras selama kondisi aki baik-baik saja.
“Isi aki zuur sebenarnya digunakan untuk aki baru buka segel, kalau buat isi ulang pakai air aki biasa yang kemasannya biru, kecuali aki yang lama tidak dipakai sekitar sebulan atau lebih, bisa diganti air zuurnya,” ucap Wawan kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2022).
Dia mengatakan ketika aki sudah lama tidak digunakan, berat jenis air aki akan mengalami penurunan sehingga pada kondisi tertentu perlu diganti atau dikuras.
Baca juga: Tambah Air Aki, Baiknya Pakai Botol Merah atau Biru?
“Kalau aki tidak dipakai lama kan tidak ada reaksi kimia, sehingga air aki menjadi tidak bermuatan listrik, standar berat jenis air aki kisaran 1,270-1,300, jika kurang dari itu sudah jelek,” ucap Wawan.
Dia mengatakan aki yang sudah drop bisa dicoba diisi daya terlebih dulu, sebelum diputuskan perlu kuras aki zuur atau tidak. Kondisi sel di dalam aki juga menentukan aki masih dapat tertolong atau harus diperbaiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.