JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berhenti di lampu merah tak sedikit pengemudi mobil matik malas memindahkan posisi transmisi otomatis ke netral, dan menginjak rem sementara tuas transmisi di posisi D.
Perilaku tersebut dianggap menyebabkan borosnya BBM dengan alasan transmisi masih aktif seperti setengah kopling, ibarat transmisi ingin melaju, tapi tertahan oleh rem.
Baca juga: Honda Sudah Tahu Solusi Harga Mobil Listrik Bisa Terjangkau
Hermas Prabowo, pemilik Worner Matic , bengkel spesialis mobil matik mengatakan, hal itu hanya berpengaruh pada mobil tua. Sedangkan untuk mobil keluaran setelah tahun 2000 tidak benar.
Alasan Hermas karena transmisi mobil zaman sekarang sudah canggih, jadi tidak berpengaruh pada penggunaan BBM. Tuas transimisi di posisi D lebih berpengaruh pada keselamatan.
“Hanya saja kurang tepat karena alasan keselamatan. Ditakutkan pengemudi lupa dan mengangkat tekanan pada pedal rem dan mobil bergulir tanpa disadari karena masih di posisi D,” ujar Hermas belum lama ini kepada Kompas.com.
Hermas mengatakan, sistem transmisi yang digunakan mobil keluarkan di atas tahun 2000 sudah canggih dan ada sistem pelepasan atau release.
Baca juga: Kemenag Akan Terbitkan Regulasi untuk Cegah Kekerasan di Pondok
Jadi ketika mobil berhenti tetapi tuas transmisi masih di posisi D, kopling pada gearbox otomatis akan lepas sehingga tidak ada daya yang tertahan.
Beda dengan transmisi model jadul yang belum dilengkapi sistem release atau kopling sehingga ada daya yang tertahan jika posisi tuas tidak netral.
“Kalau model lama yang diproduksi sebelum tahun 2000, kondisi tersebut bisa bikin boros BBM,” ucap Hermas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.