Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/07/2022, 17:21 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi mesin berbahan bakar minyak selalu mengalami pembaruan guna meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi. Hal itu selalu sejalan dengan usaha manusia dalam menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan tenaga mesin.

Baik mesin bensin atau diesel ada yang namanya turbocharger dan supercharger yang saling melengkapi karena keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Sedangkan bila keduanya digabungkan maka akan jauh lebih efektif.

Hanya saja, kedua komponen tersebut cukup besar untuk disematkan pada satu buah unit mobil. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan biaya produksi dan pada akhirnya harga jual mobil menjadi terlalu mahal.

Baca juga: Ini Bedanya Supercharger, Turbocharger, dan NOS

Porsche Taycan Turbo S, safety car untuk Formula EDok. Fiaformulae.com Porsche Taycan Turbo S, safety car untuk Formula E

Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan turbocharger dan supercharger bertujuan untuk meningkatkan tekanan udara yang masuk ke dalam ruang bakar.

Supercharger bekerja berdasarkan putaran mesin, dia pakai belt, sedangkan turbocharger menggunakan dorongan gas buang untuk memutarkan turbin. Sehingga, ada perbedaan yang mendasar,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Minggu (17/7/2022).

Dia mengatakan pada mesin turbo sering terjadi turbo-lag atau terjadi jeda saat mesin sedang akselerasi. Hal itu dikarenakan kecepatan turbin dalam menyuplai udara ditentukan oleh besarnya gaya dorong dari gas buang.

Sedangkan gas buang sendiri belum cukup kencang ketika mesin masih dalam putaran rendah. Sehingga terjadilah semacam jeda.

Baca juga: Apa Betul Mobil Mesin Turbo Harus Minum Pertamax Turbo?

Test Drive All New Honda HR-V RS 1.5 Turbo di Sirkuit Mandalikadok.HPM Test Drive All New Honda HR-V RS 1.5 Turbo di Sirkuit Mandalika

Sedangkan supercharger merupakan hal yang kurang efisien, karena komponennya masih memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakkan turbin, sehingga bisa dikatakan membebani mesin itu sendiri. Berbeda dengan turbocharger yang memanfaatkan gaya dorong gas buang.

Nah, menanggapi fenomena tersebut, dewasa ini muncul berbagai pembaruan seperti VNT atau VGT, ada juga TSI yang merupakan pelengkap turbocharger. Sehingga response mesin turbo menjadi lebih bertenaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke