Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Betul Mobil Mesin Turbo Harus Minum Pertamax Turbo?

Kompas.com - 11/07/2022, 12:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlaku terhitung per 10 Juli 2022, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga tiga varian bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, yaitu Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Pertamax Turbo naik hingga Rp 2.000-an, semula ada di kisaran angka Rp 14.500-Rp 15.100 per liter menjadi 16.200-16.900 per liter.

Varian BBM ini memiliki nilai RON yang tertinggi, yaitu 98. Selain itu, kandungan sulfurnya tidak lebih dari 50 ppm atau setara dengan Euro IV. 

Baca juga: Harga Pertalite, Pertamax, dan Solar per Juli 2022

Ada anggapan bahwa mobil yang bisa memakai bahan bakar varian Pertamax Turbo adalah mobil yang dilengkapi mesin turbo. Padahal, bukan diksi persamaan turbo yang dimaksud.

Kebutuhan BBM setiap mobil tergantung pada rasio kompresi mesin masing-masing model.

"Kalau lihat spesifikasi untuk masing-masing model atau mobil berbeda-beda, contohnya untuk Raize Turbo (punya mesin turbo), hanya diperbolehkan untuk bahan bakar tanpa timbal dengan RON 90 atau lebih tinggi," ucap Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Didi menjelaskan, penggunaan bahan bakar disesuaikan kembali dengan spesifikasi dan kebutuhan mobilnya. Jadi, khusus mesin yang memang membutuhkan bahan bakar RON 98, bisa berlaku untuk mobil baik yang turbo maupun non-turbo.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Resmi Naik, Ini Detail Harga Lengkapnya

Selain itu, bahan bakar RON 98 ini cocok digunakan untuk mobil yang berkompresi tinggi, yaitu 11:1 sampai 12:1 ke atas.

"Hubungan antara rasio kompresi mesin dengan RON adalah, semakin tinggi rasio kompresi pada mesin, dibutuhkan bensin dengan RON yang tinggi juga. Karena nilai oktan atau RON adalah nilai kekuatan bensin terhadap tekenan sebelum terbakar dengan sendirinya," ucap Didi.

Maka untuk mengetahui varian bahan bakar yang cocok untuk kendaraan, pemilik kendaraan bisa mengecek terlebih dahulu spesifikasi mobil pada buku manual pengguna.

Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.

Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan Charly Van Houten di Tol Cipularang

Jika mobil dengan rasio kompresi mesin tinggi diberikan bahan bakar dengan RON yang lebih rendah dari seharusnya, khususnya dalam jangka waktu panjang, akan berefek buruk bagi performa mesin.

Ini berpotensi membuat mesin ngelitik atau terjadi pre-ignition, di mana bensin terbakar sebelum busi menyala. Maka dari itu, pemilik kendaraan sebaiknya menggunakan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin mobilnya.

"Akibatnya, kalau menggunakan RON yang lebih rendah, berpengaruh kepada emisi gas buang, efisiensi dan keawetan mesinnya," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com