JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai Stargazer akhirnya resmi mengungkap seluruh tampilan Stargazer di Indonesia. Mobil ini akan bermain di segmen low multi purpose vehicle (LMPV), sekaligus akan bertarung dengan para rivalnya yakni Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander.
Hyundai membekali Stargazer dengan mesin 1.5 L MPI, 16 katup, 4-silinder dengan kapasitas 1.497 cc. Mesinnya sama seperti yang digunakan Creta.
Bicara soal transmisi, Hyundai Stargazer mengawinkan mesinnya dengan sistem transmisi Intelligent Variable Transmission (IVT).
Baca juga: Mana Lebih Lengkap, Fitur Stargazer, Avanza, atau Xpander?
Sistem transmisi yang digunakan berbeda dengan para pesaingnya yakni Toyota Avanza yang menggunakan sistem D-CVT dan Mitsubishi Xpander yang menggunakan transmisi CVT.
Transmisi IVT pada Hyundai Stargazer sebenarnya sama dengan CVT, hanya saja menggunakan chain puller sistem, alias beberapa rantai yang dirapatkan membentuk kesatuan sabuk.
Selain itu, pada IVT terdapat Shift Control Virtual. Sehingga perpindahan gigi dari awal terasa seperti perpindahan gigi manual untuk memaksimalkan power delivery.
Sementara Xpander, mengandalkan sistem transmisi CVT, yang umumnya menggunakan sabuk baja, bukan rantai.
Proses perpindahannya dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli atau dikenal dengan drive dan driven pulley yang mengikuti putaran mesin mobil, lalu disambungkan dengan belt atau sabuk baja.
Adapun Toyota Avanza menggunakan sistem Dual Mode CVT (D-CVT). Meski sama seperti Xpander menggunakan sistem transmisi CVT, namun ada sedikit perbedaan pada sistem Transmisi Avanza dengan mobil lainnya.
Pada sistem D-CVT, transmisinya tidak cuma mengandalkan pulley dan sabuk baja, tetapi juga diberi rangkaian gigi tambahan serta planetary gear.
Sistem gigi tambahan beserta planetary gear ini disebut dengan istilah ‘split gear system’. Sabuk baja dan sistem tersebut bekerja bergantian dalam mengalirkan tenaga dari mesin ke roda penggerak.
Baca juga: Buat Apa Ada Knock Sensor Jika Minum Pertalite Masih Bikin Ngelitik?
Maka dari itu, sistem transmisi ini diberi nama Dual Mode CTV yang berarti transmisi CVT dengan dua cara.
Pada mode pertama D-CVT bekerja layaknya CVT konvensional pada umumnya. Hal ini terjadi saat mobil dikemudikan dalam kecepatan rendah ke menengah.
Sedangkan ketika mobil dipacu lebih kencang D-CVT mengandalkan rangkaian gigi tambahan serta planetary gear demi menjaga efisiensi energi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.