Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Sebut Motor Ducati Bagus, tapi Tanpa Pebalap Jadi Juara Dunia

Kompas.com - 15/07/2022, 07:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum Marc Marquez cedera motor Honda RC213V disebut sebagai motor terbaik di MotoGP. Namun, sebetulnya itu hanya merupakan motor yang sempurna buat Marc.

Alasannya, tak sedikit pebalap yang gagal mengendarai RC213V tetapi tertutup oleh prestasi Marc. Usai eranya Dani Pedrosa yang pensiun akhir 2018, banyak pebalap yang tak bisa menaklukkan RC213V.

Baca juga: Jangan Main Hakim Sendiri Saat Lihat Kecelakaan, Ada Pidana Hukumnya

Jorge Lorenzo dan Pol Espargaro merupakan dua suksesor Pedrosa yang dianggap gagal di Honda. Dari tim satelit, Alex Marquez tak berkembang di LCR Honda. Sedangkan Takaaki Nakagami belum podium setelah lima musim.

Marc Marquez dan Jorge Lorenzosaat menghadiri acara peluncuran tim Repsol Honda.Dok. REPSOL HONDA Marc Marquez dan Jorge Lorenzosaat menghadiri acara peluncuran tim Repsol Honda.

Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig membela Honda dan mengatakan hal yang sama juga terjadi di pabrikan lain, contohnya Yamaha dengan Fabio Quartararo.

“Sebagai gantinya, saya dapat mengatakan bahwa Yamaha hanya bisa menang dengan Quartararo,“ kata Puig mengutip Corsedimoto, Jumat (15/7/2022).

Meski Franco Morbidelli mengumpulkan tiga kemenangan dan jadi runner up di musim 2020 bersama tim satelit Petronas Yamaha SRT, serta Maverick Vinales menang di Losail pada 2021 saat masih bersama Yamaha.

Baca juga: Ducati Akan Bikin Motor Terbaik Sebelum Jadi Juara Dunia MotoGP

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) sukses menjadi pemenang balapan MotoGP Jerman 2022 yang dihelat di Sirkuit Sachsenring, Minggu (19/6/2022) malam WIB.AFP/ RONNY HARTMANN Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) sukses menjadi pemenang balapan MotoGP Jerman 2022 yang dihelat di Sirkuit Sachsenring, Minggu (19/6/2022) malam WIB.

Puig mengatakan, Marc tidak hanya pemain kunci dalam balapan, tetapi juga dalam evolusi motor.

“Setiap pebalap top membuat perbedaan! Orang yang tidak mengerti ini, tidak tahu. Kombinasi Marquez dan Honda sangat kuat selama bertahun-tahun, memenangi kejuaraan enam kali dalam tujuh tahun," katanya.

Baca juga: Bahaya Menyalip di Flyover, Rawan Kecelakaan

"Sekarang dia cedera selama dua tahun, dia datang dan pergi, dia tidak bisa mengembangkan motornya. Itu sebabnya kami dalam masalah,” kata Puig.

Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Jerman 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)RONNY HARTMANN Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Jerman 2022. (Photo by Ronny Hartmann / AFP)

Puig mengatakan, fokus pada satu pebalap dapat mengantarkan pada gelar. Hal ini berbeda dengan Ducati yang fokus untuk mengembangkan motor paling enak dikendarai.

Terbukti, Desmosedici jadi motor paling bersinar. Sepanjang 2022, Ducati Corse mengumpulkan podium, pole position, kemenangan, dan memiliki empat pebalap di posisi tujuh teratas klasemen.

Baca juga: Vapor Lock pada Rem Mobil dan Cara Mudah Mencegahnya

Desmosedici adalah motor yang mudah untuk semua pebalap Ducati, tetapi kata Puig dengan filosofi ini pun tidak pernah terbukti berhasil membawa pebalapnya juara dunia.

Alberto PuigFoto: gpxtra.com Alberto Puig

Honda, di sisi lain, tidak pernah berpikir untuk membuat prototipe yang nyaman untuk semua pebalap. Namun, untuk mempersiapkan motor yang mampu membawa Marc meraih juara dunia.

“Dalam sejarah balap, kami selalu fokus pada satu pebalap. Sekarang, mungkin untuk pertama kalinya, kami mengalami masalah dengan sistem ini. Pabrikan lain belum berada di garis depan sesering Honda," kata dia.

"Ya, Ducati membuat motor yang luar biasa. Itu benar, karena motor ini memberikan kesan yang baik di lintasan. Di Honda, kami telah berada dalam situasi ini selama bertahun-tahun," ujar Puig.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau